Menginfeksi Penis, COVID-19 Sebabkan Disfungsi Ereksi

Ilustrasi disfungsi ereksi.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Sebuah studi yang dilakukan oleh tim peneliti AS pada kera rhesus menunjukkan, SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan COVID-19, dapat menginfeksi jaringan di dalam saluran genital pria.

Ini 6 Cara Buat Suami Bertahan di Atas Ranjang

Hasil penelitian yang dipublikasikan di situs pra-cetak dan belum ditinjau oleh rekan sejawat ini menunjukkan, virus COVID-19 menginfeksi prostat, penis, testis, dan pembuluh darah di sekitarnya pada 3 kera rhesus jantan.

Menurut tim dari Northwestern University, penelitian tersebut menunjukkan, gejala seperti disfungsi ereksi yang dilaporkan oleh beberapa pasien COVID-19 mungkin disebabkan langsung oleh virus, bukan oleh peradangan atau demam yang sering menyertai penyakit tersebut.

Terpopuler: Kebiasaan yang Buat Pria Disfungsi Ereksi sampai Negara yang Diramalkan Hilang dari Peta

Tim peneliti memeriksa monyet dengan pemindaian seluruh tubuh yang dirancang khusus untuk mendeteksi tempat infeksi.

"Sinyal yang muncul pada kami adalah penyebaran lengkap melalui saluran genital pria. Kami tidak tahu kami akan menemukannya di sana," kata Thomas Hope, Profesor biologi sel dan perkembangan di Sekolah Kedokteran Feinberg Northwestern di Chicago, dikutip Times of India, Kamis 3 Maret 2022.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Meski penelitian hanya dilakukan pada 3 ekor monyet, namun Hope mengklaim temuan dia dan timnya bersifat konsisten.

Dua ekor monyet.

Photo :

"Kami tidak tahu apakah monyet memiliki gejala yang berhubungan dengan infeksi virus pada saluran genital pria, seperti kadar testosteron rendah, jumlah sperma yang rendah, nyeri atau disfungsi seksual," kata Hope.

Para peneliti di University of Miami, pada tahun lalu adalah yang pertama menunjukkan bahwa COVID-19 mempengaruhi jaringan penis, setelah ditemukan pada pria yang pulih dari COVID-19 dan mengalami disfungsi ereksi.

"Infeksi COVID-19 dapat menyebabkan disfungsi pembuluh darah yang meluas atau disfungsi endotel, yang kemudian dapat berkontribusi pada disfungsi ereksi," tulis tim tersebut dalam World Journal of Men's Health.

Sejak itu, berbagai penelitian melaporkan, sekitar 10-20 persen pria yang terinfeksi COVID-19, memiliki gejala yang terkait dengan disfungsi saluran genital pria.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya