- Times of India
VIVA – Sesak napas merupakan keluhan umum dari saluran pernapasan yang banyak dikeluhkan orang. Sesak napas ditandai dengan sulitnya bernapas atau sensasi tidak mendapat cukup asupan udara.
Sesak napas terkadang membuat penderitanya gelisah, tidak bisa tidur nyenyak dan dada terasa sempit. Sesak napas bisa terjadi pada siapa saja.
Sesak napas yang bersifat ringan biasanya akan hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan, namun meski sering dianggap tidak berbahaya sesak napas yang disertai gejala lain tidak boleh dianggap sepele.
Ilustrasi penderita sesak napas.
- U-Report
Sesak napas yang bersifat berat bisa saja mengancam jiwa. Lantas, langkah apa yang sebaiknya diambil jika merasakan sesak napas?
"Harus duduk diam dulu, ditenangkan relaksasi. Intinya satu, tenangkan diri dulu," ucap dr Dewi Pusparini, SpS, MARS dalam acara Hidup Sehat tvOne, Selasa, 22 Maret 2022.
"Lalu dilihat, apa punya riwayat sakit sebelumnya? Kalau ada, berarti ada obat-obat yang sudah disiapkan, yang sudah tersedia. Nah itu tadi jangan obat-obat itu disimpannya terlalu dalam, susah dicari gitu ya, terutama kasus-kasus pasien yang punya obat inhaler," sambungnya.
Sesak napas
- Times of India
Biasanya dengan obat tersebut, sesak napas akan berkurang. Bila penggunaan obat yang telah diresepkan sebelumnya sesak napas belum berkurang, maka ia menganjarkan untuk memeriksakan diri ke dokter.
"Kalau misalkan itu dia sudah digunakan inhaler obat untuk asma nya belum teratasi segera ke rumah sakit," ucapnya.
Dokter Dewi kembali mengatakan, penyebab sesak napas bukan hanya berasal dari paru-paru. Perlu pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab sesak napas agar bisa menentukan langkah yang diambil dengan tepat.
"Sesak nafas bukan hanya disebabkan oleh masalah paru, banyak juga masalah ginjal masalah kekurangan albumin, protein. Jadi kita mesti lihat pemeriksan-pemeriksaan lanjutan biar pengobatan-pengobatannya tertuju," ujarnya.
