Jangan Kaget, Ini Alasan Antibodi COVID-19 Perempuan Lebih Tinggi

Ilustrasi perempuan .
Sumber :
  • Times of India

VIVA – Epidemiolog Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Muhammad N Farid menyampaikan bahwa kadar antibodi masyarakat Indonesia terdata sebesar 99,2 persen pada Maret 2022 ini. Dari data Sero Survei yang dilakukan para peneliti UI itu, terlihat proporsi antibodi perempuan lebih tinggi. Apa alasannya?

Peringati Hari Kartini, Peran Perempuan dalam Industri 4.0 Jadi Sorotan di Hannover Messe 2024

Dijelaskan Farid yang juga peneliti dalam Sero Survei, terjadi peningkatan antibodi pada masyarakat Indonesia terhadap COVID-19. Pada Desember lalu, antibodi yang ada sekitar 93 persen dan pada Maret 2022 meningkat nyari 100 persen. Ada dua faktor yang bisa menyebabkan peningkatan antibodi tersebut.

"Sehingga ada 2 kemungkinan perubahan prevalensi ini dari 93 persen (sero survei Desember) menjadi 99,2 persen, ini disebabkan vaksinasi atau karena infeksi atau mungkin karena keduanya, jadi cukup menjadi besar proporsinya antibodinya," tuturnya dalam Konferensi Pers Kementerian Kesehatan RI, Rabu 20 April 2022.

Bocah 7 Tahun Ditemukan Tewas di Tempat Penyimpanan Dupa, Diduga Dibunuh Tantenya

Ada pun survei tersebut dilakukan di 21 kabupaten kota di pulau Jawa dan Bali sebagai asal dan tujuan mudik masyarakat. Sebanyak 2.100 sampel diteliti dengan masing-masing daerah diambil 100 sampel.

Pada laki-laki terdata sebanyak 99,1 persen dan perempuan memiliki data hingga 99,3 persen antibodi COVID-19 yang keseluruhannya diyakini berasal dari cakupan vaksinasi booster yang meningkat.

Viral MUA Ceritakan Kisah Pengantin Kesurupan Gegara Tidak Ziarah Kubur Sebelum Nikah

"Berdasarkan jenis kelamin sudah tinggi dua-duanya dengan kenaikan relatif sama. Tidak ada perbedaan kenaikan, angka prevalensi meningkat 6 sampai 7 persen," tuturnya.

Virus corona

Photo :
  • Times of India

Diakui Farid, ada sedikit perbedaan kadar antibodi pada gender tersebut, di mana perempuan memiliki antibodi lebih tinggi. Menurutnya, salah satu alasan yang memicu adalah perempuan lebih sering berinteraksi sosial dan berkerumun sehingga rentan terinfeksi. Faktor tingginya kadar antibodi sendiri ditengarai dua hal yaitu vaksinasi dan pernah terinfeksi COVID.

"Survei lebih kecil di Jakarta juga sama, (antibodi) perempuan lebih tinggi. Kemungkinan karena perempuan lebih berisiko terinfeksi di Indonesia. Kenapa? Karena interaksi sosial, banyak berkerumun, bepergian. Itu yang kita lihat. Meski enggak banyak bedanya kadar antibodi. Di semua kelompok pria dan wanita sebenarnya sama di 21 kabupaten kota sudah tinggi (antibodinya)," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya