PBB: Dampak Terberat COVID-19 Menimpa Masyarakat Indonesia

Ilustrasi COVID-19/virus corona
Sumber :
  • Pixabay/Tumisu

VIVA – Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), masyarakat miskin dan kelompok rentan, adalah dua kelompok yang menanggung dampak terberat dari pandemi COVID-19 dan mengalami kesulitan dalam pemulihan. 

Kondisi Gaza Jauh Lebih Hancur Dibanding Kota di Jerman Pada Perang Dunia II

Oleh karena itu, Dana Tanggap dan Pemulihan COVID-19 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mengalokasikan US$1,7 juta ke Indonesia untuk melindungi masyarakat miskin dan kelompok rentan, serta menawarkan solusi masa depan yang lebih berkelanjutan dan lebih inklusif untuk semua. 

Empat badan PBB yaitu ILO, UNAIDS, UNDP dan UNHCR, bersinergi dalam proyek Employment and Livelihood, selama lebih dari satu tahun terakhir untuk memberikan dukungan kepada penerima manfaat melalui tiga cara, mendukung pelatihan kewirausahaan dan pengembangan usaha, memberikan pengembangan keterampilan untuk meningkatkan penghasilan, dan mempromosikan pasar tenaga kerja yang setara dan inklusif, serta bebas dari diskriminasi.

Kepala Hak Asasi Manusia PBB Kutuk Serangan Terbaru Israel ke Gaza

Dalam acara penutupan proyek, Kepala Perwakilan PBB Indonesia, Valerie Julliand, mengatakan, meski proyek dan program Employment and Livelihood beroperasi dalam waktu pendek, namun terbukti memberikan dampak positif yang signifikan. 

Ilustrasi COVID-19.

Photo :
  • ist
Top Trending: Wanita Dilarang Naik Kendaraan Online karena Bernama Ini, Komika Usir Ibu Menyusui

"PBB menetapkan target sangat tinggi dalam hal bagaimana kami memberikan pelayanan kepada masyarakat Indonesia," kata Valerie, dalam acara daring yang diselenggarakan Katadata dan ILO, Rabu 20 April 2022. 

Valerie menambahkan, dampak terberat dari COVID-19 menimpa masyarakat di Indonesia, khususnya para perempuan, anak muda, orang dengan HIV/AIDS (ODHA), penyandang disabilitas, dan pengungsi. 

"Proyek telah mengakselerasi pemulihan perekonomian untuk mereka yang tinggal di kawasan tertinggal, terutama kawasan timur Indonesia meliputi Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Gorontalo, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Papua, dan Papua Barat melalui pengembangan kapasitas," ujarnya. 

Dalam membangun tempat kerja yang inklusif terutama mengarusutamaan kesetaraan gender, Valerie mengatakan, program ini telah membangun kemampuan kewirausahaan dan berbagai keterampilan bagi lebih dari 4000 perempuan dan kelompok rentan lainnya, termasuk mereka yang tinggal di daerah tertinggal.

Ilustrasi virus corona/COVID-19.

Photo :
  • Freepik/pikisuperstar

"Setidaknya 6.000 sumber daya manusia (SDM), aparatur sipil negara (ASN), serta mitra sosial turut terlibat dalam pelaksaan proyek, yang juga turut berkontribusi pada capaian tujuan pembangunan keberlanjutan (TPB), khususnya dalam hal kesetaraan gender dan prinsip pemulihan ekonomi," tuturnya. 

Direktur ILO untuk Indonesia dan Timor Leste, Michiko Miyamoto, mengatakan, proyek singkat ini telah mencapai sebagian besar target bahkan melampauinya.

"Bootcamp bagi perusahaan rintisan telah diikuti oleh 98 start-ups. Pelatihan kewirausahaan secara daring juga berhasil menjangkau 1634 UMKM untuk pelatihan rencana bisnis dalam pengembangan produk dan jaringan," tutur Michiko.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya