- Pixabay/ SoFuego
VIVA – Ragam menu Lebaran selalu nampak lezat namun di sisi lain juga memicu dampak kurang baik bagi tubuh, termasuk peningkatan kadar kolesterol. Hal ini membuat banyak orang, terutama usia lanjut, mulai merasakan masalah di tubuh sehingga butuh cara cepat meredam kolesterol.
Pakar Herbal, Rianti Maharani MSi., menyebutkan bahwa ada cara aman dan alami untuk meredam kolesterol, salah satunya dengan temulawak. Tanaman akar ini diketahui sudah digunakan sejak ratusan tahun lalu oleh nenek moyang untuk membuat tubuh lebih bugar.
"Temulawak bisa turunkan kolesterol. Sudah dipakai ratusan tahun lalu termasuk untuk kolesterol. Kita pakai ramuan lain juga," jelasnya dalam acara Hidup Sehat tvOne, Senin 9 Mei 2022.
Dokter Rianti menjelaskan bahwa herbal ini dikenal ampuh untuk meredakan kolesterol karena kandungan kurkumin di dalamnya. Disarankan untuk mengonsumsi rutin agar hasilnya lebih maksimal dengan penurunan kolesterol perlahan hingga 6 pekan.
"Ada kandungan kurkumin dari temulawak bisa turunkan kadar kolesterol dalam darah. Untuk dapatjan hasil, kerja 3-6 minggu. Tiga kali sehari satu gelas diminum. Disarankan takarannya tepat. Kalaupun berlebih, dampaknya akan membuat buang air terus karena sifatnya diuretik," jelasnya.
Berikut bahan dan cara mengolahnya:
Ramuan temulawak.
- U-Report
Bahan:
1 gram daun jati cina
6 gram daun jati belanda
6 gram tempuyung
5 gram daun teh hijau
5 gram temulawak
4 gram kunyit
3 gram meniran
Boleh tambah madu, gula merah
Cara mengolah:
Air 5 gelas, rebus. Gunakan bahan non logam untuk merebus.
Masukan semua bahan
Rebus 15 menit
Saring. Sajikan.
"Temulawak terbukti ilmiah turunkan kadar koelsterol tubuh. Lalu tqnaman obat dari rumput, yaitu tempuyung sifatnya diuretik. Meniran dan kunyit juga berkhasiat turunkan kolesterol," ujarnya.
5 Efek Samping Kol Goreng Bagi Kesehatan yang Perlu Diwaspadai, Bisa Memicu Kanker
Kol goreng hidangan yang digemari banyak orang karena kelezatannya, ternyata menyimpan efek samping yang perlu diwaspadai jika dikonsumsi berlebihan, bisa memicu kanker.
