Obesitas Central Rentan Dialami Pria, Waspada Diabetes Mengintai

obesitas, kegemukan
Sumber :
  • pixabay/ jarmoluk

VIVA – Diet menjadi salah satu cara yang dilakukan oleh masyarakat untuk mendapatkan berat badan yang ideal. Namun sayangnya, diet sering disalahartikan oleh masyarakat, yang mana diet dikaitkan dengan mengurangi jumlah asupan kalori yang begitu besar. Memang diet dengan konsep kalori defisit yang terlalu ekstrem dapat menurunkan berat badan namun dapat memiliki efek samping bagi tubuh.

Kolesterol Hingga Diabetes Bermunculan Usai Lebaran? Dokter Ungkap Penyebab dan Cara Atasinya

"Diet (menurunkan) kalori terlalu ekstrem memang dapat menurunkan berat badan tapi dapat memiliki efek samping dapat mengurangi zat besi, dapat menurunkan daya tahan tubuh hingga dapat meningkatkan berbagai macam penyakit," kata  Spesialis Gizi Klinik, dr. Feni Nugraha, MARS, M.Gizi, SpGK dalam program Hidup Sehat tvOne, Jumat 13 Mei 2022.

Lebih lanjut diungkap oleh Feni bahwa komposisi tubuh pria dan wanita sendiri berbeda. Dimana pria cenderung memiliki proporsi jumlah otot yang banyak sedangkan perempuan proporsi jumlah lemak yang lebih banyak. Sementara itu, untuk penumpukan lemak pada perempuan dan pria berbeda, pria cenderung lebih ke arah central atau ke area perut atau obesitas central, pada perempuan cenderung penumpukan lemak ke arah pinggul atau paha atau lebih penumpukan pada lemak suputan.

Sederet Tips Jitu untuk Turunkan Berat Badan Setelah Lebaran

Hamburger, obesitas, kegemukan, kekenyangan

Photo :
  • pixabay/ jeonomias

"Hati-hati obesitas central merupakan salah satu bentuk obesitas yang lebih berbahaya karena obesitas central ditandai dengan akumulasi lemak vischeral yang berlebihan dapat meningkatkan berbagai penyakit seperti diabetes, darah tinggi, kolesterol, fatty liver dan penyakit jantung," kata dia.

Segar dan Wangi, Inilah Khasiat Daun Mint untuk Penderita Diabetes

Feni mengungkap penting dalam memilih makanan yang tepat agar dalam menjalankan diet sehingga berat badan yang ideal dapat tercapai. Salah satunya adalah memilih makanan yang membuat kenyang lebih lama seperti karbohidrat kompleks dengan indeks glikemi yang rendah.

"Contoh nasi merah, hitam, coklat, oatmeal, kentang dan kulitnya, umbi-umbian. Karbohidrat kompleks akan lebih sulit dicerna di dalam saluran cerna sehingga buat kenyang lebih lama dan tinggi serat, kurangi makanan dan minuman manis," ujar dia.

Selain itu, konsumsi protein. Feni mengungkap selama diet penting mengonsumsi tinggi protein karena makanan yang mengandung protein akan membuat kenyang lebih lama.

"Dari penelitian ketika diet tinggi protein dapat menurunkan masa lemak lebih banyak, mempertahankan masa otot. Untuk protein pilih protein yang rendah lemak seperti ayam tanpa kulit, ikan, putih telur, daging sapi rendah lemak, tahu, tempe kacang-kacangan. tidak digoreng, makanan bersantan karena dapat tingkatkan LDL dalam tubuh, disarankan dibakar, dipanggang, rebus, kukus, tumis dengan minyak sedikit," ujar dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya