6 Hal Ini Bisa Terjadi Ketika Berhenti Berhubungan Seks

Ilustrasi bercinta/pasangan.
Sumber :
  • Freepik/lookstudio

VIVA – Berhubungan seks merupakan salah satu bagian dari kehidupan pasangan suami istri yang tidak boleh ditinggalkan. Berhubungan seks bagi pasangan yang sah juga akan memperkuat ikatan dan keintiman di antara keduanya. Bahkan, tidak jarang dari mereka yang mengukur hubungan dari seberapa puas seks yang mereka lakukan setiap hari atau setiap minggu. 

Cari Suami Idaman? 4 Zodiak Ini Bisa Jadi Pilihan Tepat

Tapi, bukan hanya itu, berhubungan badan juga mempunyai manfaat lain yang lebih besar, terutama untuk tubuh kita. Maka dari itu, bila kita mulai jarang atau sudah tidak lagi berhubungan seks sama sekali dengan pasangan, mungkin akan muncul gejala-gejala yang cukup mengganggu dan bisa timbul di tubuh kita. Untuk itu, berikut ulasan tentang hal yang akan terjadi setelah berhenti berhubungan seks seperti dirangkum VIVA dari berbagai sumber. 

1. Merasa Letih atau Stres

4 Pasangan Zodiak Ini Dianggap Cocok Untuk Cinta Abadi, Siapa Saja Mereka?

Tidak berhubungan seks juga akan membuat seseorang merasa letih atau stres. Konon katanya, bila seks merupakan pereda stres untuk tubuh kita, maka dengan tidak melaksanakannya justru akan mengakibatkan peningkatan stres. Sebuah penelitian dari Skotlandia bahkan memperlihatkan bahwa reaktivitas tekanan darah terhadap stres lebih rendah di antara orang-orang yang rajin berhubungan badan. 

2. Merasa Tidak Nyaman Saat Kembali Berhubungan

Gak Cocok dengan Rizky Irmansyah, Begini Pasangan Ideal Buat Nikita Mirzani Menurut Dinar Candy

Laman North American Menopause Society mengatakan, hubungan seksual secara teratur sangat penting untuk kesehatan vagina setelah menopause. Dinding vagina juga akan menipis dan bisa mengakibatkan seks yang menyakitkan saat kita mulai kembali melakukan hal tersebut. 

Hubungan seksual yang lebih jarang juga akan memberikan rangsangan secara fisik yang lebih sedikit dan menghasilkan pelumasan. Mencoba krim estrogen vagina mungkin bisa membantu untuk memperlambat atau juga membalikkan proses tersebut. 

3. Menjadi Kurang Cerdas

Kita mungkin tidak benar-benar kehilangan kecerdasan, tapi seks memang akan memengaruhi kognitif kita. Berdasarkan sebuah penelitian dalam The Journals of Gerontology orang yang terlibat dalam aktivitas seksual secara teratur mendapatkan skor dalam tes yang mengukur keterampilan verbal serta spasial. 

Selain itu, orang yang melaporkan kerap berhubungan seks akan mendapatkan skor lebih tinggi pada tes kognitif ketimbang mereka yang tak berhubungan seks. Para peneliti beranggapan bahwa peningkatan otak mungkin ada kaitannya dengan hormon yang dilepaskan ketika berhubungan seks. 

4. Vagina Menjadi Lebih Kering

Untuk wanita yang lebih tua, vagina bisa sulit basah ketika kita mulai berhubungan lagi. Seperti halnya yang sudah disinggung di awal, akan terjadi penipisan vagina. Hal ini kerap terjadi seiring dengan bertambahnya usia wanita lantaran kekurangan hormon seperti estrogen. 

5. Perubahan Libido

Berhubungan seks mempunyai kekuatan untuk meningkatkan mood dan bahkan bisa mengurangi lingkar pinggang kita. Berhubungan seks satu minggu sekali bahkan bisa meningkatkan umur panjang. Namun, bagaimana bila kita tidak melakukan hubungan seks secara teratur?

Seorang terapis seks, Sari Cooper, LCSW mengatakan, sebagai awal kita mungkin akan merasakan hilangnya gairah seks atau juga peningkatan libido. Sementara menurut dokter spesialis obstetri dan ginekologi (obgyn), Lauren Streicher, MD, untuk beberapa orang, tidak berhubungan seks dapat membuatnya semakin menginginkan seks itu sendiri. 

6. Merasa Lebih Sedih atau Murung

Seks bukan hanya berhubungan secara fisik semata, tapi juga mental. Saat seseorang berhubungan seks, biasanya mereka akan melaksanakan kontak kulit ke kulit. Kontak sejenis ini merupakan cara utama saat kita sebagai manusia dihibur. Hubungan seks juga memberikan pasangan banyak belaian dan sentuhan. 

Lebih lanjut, Dr Streicher mengatakan bahwa seks bisa membantu untuk meningkatkan semangat kita lewat endorfin yang meningkatkan suasana hati. Sebuah penelitian juga sudah memperlihatkan bahwa kurangnya seks berhubungan dengan rasa sedih, stres, dan depresi. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya