Bukan Rematik, Ini Bahayanya Jika Mandi Terlalu Malam

Ilustrasi mandi
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Rasanya sudah menjadi kepercayaan umum bahwa jika kita mandi terlalu malam, maka akan menyebabkan penyakit rematik. Benarkah?

6 Tips Super Mudah Agar Tetap Wangi Setelah Berolahraga Intensif

Spesialis penyakit dalam, dr. Suzy Maria, Sp.PD, K-AI, menegaskan bahwa mandi malam tidak menyebabkan rematik. 

"Itu mitos. Jadi sebenarnya penyakit rematik itu sebabnya ada beberapa dan sudah diketahui. Misalnya penyakit rematik itu disebabkan oleh infeksi, oleh penyakit autoimun mungkin, kekebalan tubuh menyerang tubuh sendiri, atau endapan kristal sendi, dan lain-lain. Jadi, bukan disebabkan oleh mandi," ujarnya dalam tayangan Hidup Sehat tvOne, Rabu 18 Mei 2022. 

Mimpi Basah dan Keluar Air Mani di Siang Hari Bisa Batalkan Puasa? Begini Kata Buya Yahya

Dokter Suzy lebih lanjut menjelaskan, pada penderita rematik sendiri jika terkena suhu dingin, misalnya mandi di malam hari dengan menggunakan air dingin, memang gejalanya lebih terasa. 

Ilustrasi Sakit Rematik

Photo :
  • Zheng Gu Shui
Kerap Melihat Gadis sedang Mandi, Kakek di Garut Tak Tahan Berbuat Cabul

"Kenapa? Karena ternyata suhu dingin itu menyebabkan cairan di sendi menjadi lebih kental. Jadi kalau dikatakan mandi malam hari atau suhu dingin menyebabkan rematik itu tidak, hanya pada orang yang sudah memiliki penyakit rematik akan terjadi perburukan gejalanya," jelas dia. 

Lalu, bagaimana cara mandi yang benar agar bisa mendapatkan manfaat untuk tubuh?

"Mandi memang bermanfaat untuk kesehatan dan jangan lupa berguna untuk membersihkan badan kita. Tapi ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar mandi kita ini menjadi mandi yang sehat dan tidak membawa penyakit atau ketidaknyamanan untuk tubuh kita," ungkapnya. 

"Pertama berapa sering sebenarnya kita harus mandi. Itu tidak ada aturannya sebenarnya, tergantung di mana kita tinggal. Apakah kita tinggal di tempat tropis atau tempat yang musim dingin, tempat kering dan ditentukan oleh seberapa berat kita beraktivitas sehari-hari untuk menghasilkan keringat," sambung dia. 

Ilustrasi mandi.

Photo :
  • Freepik

Suzy menjelaskan, untuk orang Indonesia yang tinggal di daerah tropis, mandi 1-2 kali sehari sudah mampu memberikan kenyamanan. 

"Kedua, berapa lama kita harus mandi. Sebenarnya, terkait dengan kesehatan, secara keseluruhan untuk fungsi jantung, paru, itu tidak ada hubungannya. Tapi untuk kulit, memang sebaiknya mandi jangan terlalu lama, karena kalau mandi lebih dari 10 atau 15 menit, itu akan menyebabkan kulit kita menjadi kering. Jadi mandilah sekitar 5-10 menit saja," paparnya. 

Kemudian, mengenai suhu air yang digunakan pada saat mandi, baik suhu dingin maupun hangat, menurut Suzy, keduanya mampu memperbaiki mood. Selain itu, mandi dengan suhu hangat juga dapat memperbaiki sirkulasi darah. 

"Tapi, kalau untuk kulit perlu diperhatikan. Pada pasien atau orang yang memiliki masalah di kulit, mandi air hangat akan membuat kulit semakin lebih kering. Jadi untuk yang punya masalah kulit, cukup mandi dengan air yang sama dengan suhu tubuh atau air yang dingin," pungkas dr. Suzy Maria. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya