- U-Report
VIVA – Tidak sedikit dari masyarakat kita yang selalu memperhatikan ukuran tubuh seseorang. Ada yang suka melihat orang bertubuh kurus, ada yang senang melihat orang bertubuh besar.
Bagi mereka yang memiliki ukuran tubuh kurus dianggap kekurangan nutrisi dan orang yang memiliki ukuran tubuh besar lebih baik dan lebih sehat. Lantas bagaimana tanggapan ahli mengenai hal ini?
Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Digestif Indonesia, Dr. dr. Warsinggih, Sp.B-KBD mengungkap bahwa untuk ukuran tubuh kurus dan gemuk sendiri ada patokannya yakni berdasarkan Body Mess Indeks atau Indeks massa tubuh.
"Kalau idealnya BMI 18 di bawah itu kurus, itu bedakan kurus dan ideal kan ada yang ideal yang rapi antara berat badan dan tinggi badan," kata dia dalam virtual conference, Selasa 24 Mei 2022.
Lebih lanjut diungkap oleh Warsinggih, kurus yang dikatakan malnutrisi itu berhubungan kekurangan nutrisi yang ada. Dimana nutrisi terbagi menjadi karbohidrat, protein hingga lemak.
Ilustrasi badan kurus
- U-Report
"Itu dalam perhitungan ada yang kurang itu akan berpengaruh terhadap kadar pasien apalagi yang mengalami tindakan operasi tapi kalau kurus tidak mengalami hal tindakan operasi atau sakit itu memang dampaknya tidak begitu besar," ujar dia.
Warsinggih melanjutkan jika seseorang yang BMI nya di 18 kemudian menjalankan tindakan operasi berdampak besar terhadap proses operasi itu.
Untuk itu harus didukung dengan pemenuhan nutrisi yang tepat sebelum operasi sehingga bisa menurunkan risiko terjadinya komplikasi dan memperpendek lama rawat inap dan perawatan ICU.
"Demikian juga yang kegemukan di atas 30 namanya obesitas itu berdampak. Sekarang ada operasi yang menurunkan kegemukan menjadi berat badan ideal. Akan berpengaruh akan jadi faktor yang menyebabkan lamanya perawatan menghambat penyembuhan karena overweight dia punya mekanisme tubuh pencernaan akan terganggu, penyakit kekurangan protein stunting. Tidak operasi saja dia sudah susah sudah menebabkan kegiatan tidak normal," ujar dia.
