- pixabay
VIVA – Gangguan sperma menjadi salah satu momok yang ditakuti para pria karena bisa berdampak pada keseluruhan kesehatan reproduksinya. Akan tetapi, banyak kebiasaan yang tanpa disadari dilakukan saat bekerja memicu gangguan pada sperma terjadi yang berakhir dengan masalah di organ intim pria.
Spesialis Kandungan, dr. Gorga Udjung SpOG., mengatakan bahwa organ reproduksi pria bisa bermasalah karena tiga faktor yakni medis, lingkungan, dan gaya hidup. Pada masalah medis sendiri, biasanya cenderung akibat pelebaran pembuluh darah di testis atau infeksi lain.
"Varikokel atau pelebaran pembuluh darah di testis sebabkan berkurangnya jumlah sperma. Bisa juga karena faktor infeksi apakah ada penyakit menular seksual," jelas dokter Gorga di Hidup Sehat Plus tvOne, Jumat 10 Juni 2022.
Ilustrasi sperma.
- Pixabay
Sementara itu pada faktor lingkungan, cenderung berkaitan dengan profesi atau cara bekerja pria tersebut. Apabila pekerjaan tersebut cenderung terpapar panas atau sinar bahkan bahan kimia, tentu lebih berisiko terhadap organ reproduksi.
"Terpapar sinar rontgen, bahan kimiawi, tingkatkan risiko gangguan organ reproduksi. Pekerjaan seperti koki juga bisa sebabkan gangguan sperma," jelasnya.
Pada faktor terakhir, yaitu gaya hidup, sebenarnya lebih banyak berkaitan dengan kebiasaan. Seperti pekerjaan yang lebih banyak duduk dan tak terbiasa aktif bergerak setelahnya, maupun rutinitas olahraganya.
"Bisa juga pada yang duduk lama atau menaruh laptop di pangkuan, obesitas, merokok, alkohol, picu perubahan sperma. Begitu juga yang sering gym, kadang setelah olahraga akan sauna. Sauna terbukti sebabkan gangguan jumlah sperma," kata dia.
