Hati-hati, Makanan Asin Berisiko Picu Gangguan Jantung dan Stroke

Ilustrasi serangan jantung/stroke.
Sumber :
  • Freepik/rawpixel.com

VIVA Lifestyle – Makanan asin merupakan jenis makanan yang paling banyak diminati di masyarakat di Tanah Air. Sensasi rasa gurih makanan seperti keripik kentang, ayam goreng tepung cepat saji, soto begitu dinikmati.

Sadis! Suami Bakar Istri di Jayapura Gara-gara Sakit Stroke

Namun mengonsumsi makanan asin perlu diwaspadai. Sebab, makanan asin yang dikonsumsi secara berlebihan dapat menyebabkan masalah kesehatan.

Hal tersebut diungkap oleh spesialis gizi klinik, Dr.dr. Samuel Oentoro, MSc, MS, SpGK (K) dalam program Hidup Sehat tvOne.

Konsumsi Garam Berlebih Sebabkan 3 Penyakit Ini, Berujung pada Masalah Seksual

"Orang yang makan garam itu tidak boleh berlebihan. Garam itu natrium klorida, punya sifat mengikat air, kalau mengikat air otomatis air di pembuluh darah kan berlebihan, kalau berlebihan akibatnya kerja jantung berat mompa," ungkap dokter Samuel, Kamis 23 Juni 2022.

Selain itu, efek jangka panjang terlalu banyak mengonsumsi makanan asin adalah gangguan jantung hingga stroke.

Polisi Ungkap Detik-detik Penemuan Ibu dan Anak Tewas Dalam Rumah di Cilandak Jaksel

Lantaran garam yang sifatnya menarik air, mengikat air, air dalam tubuh volumenya akan meningkat yang mengakibatkan tekanan darah meningkat, sehingga terjadi sumbatan pembuluh darah jantung.

Sejumlah warga memilih beragam makanan dan kue untuk berbuka puasa di pasar Ramadhan Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Senin, 6 Mei 2019.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Bayu Pratama S

"Kedua ginjal berusaha mengeluarkan cairan karena volume cairan jadi meningkat, itu bisa sebabkan tekanan darah tinggi lama-kelamaan ujungnya gangguan jantung, pembuluh darah jantung bisa tersumbat akan mempermudah sumbatan kena serangan jantung kalau di pembuluh darah jantung, kalau kena pembuluh darah di otak kena stroke," ucap dokter Samuel.

Lebih lanjut diungkap oleh Samuel, sifat garam yang menahan air juga bisa menyebabkan pembengkakan jantung.

"Pembengkakan bukan seperti di kaki, jantungnya membesar karena kebanyakan air kerja keras pompa kalau pompa berat lama-lama membesar tak sehat. Kalau atlet jantung membesar kedalam menebal akan lebih sehat kalau makan garam menebal melebar," tuturnya.

Diungkap Samuel Oentoro, masyarakat diminta untuk menghindari makanan cepat saji, hingga makanan kemasan dan kaleng.

Sebab makanan tersebut mengandung garam yang tinggi dan bisa menyebabkan masalah kesehatan di kemudian hari.

"Hati-hati karena memang garam punya efek mengawetkan makanan, kedua garam membuat makanan lebih gurih dan lebih renyah dan nagih," ujar Samuel Oentoro.

"Hati-hati berdasarkan penelitian, orang-orang yang sudah biasa makan garam banyak punya efek adiksi setiap makan cari tambahan garam dan makanan yang kemasan tersembunyi kadar garam yang tinggi," jelasnya.

"Prinsipnya jangan pernah makan makanan sudah dikemas, di kaleng, plastik dibungkus itu semua tinggi natrium, garam," kata dia menjelaskan.

Di sisi lain, terkait dengan mulai banyaknya masyarakat yang beralih menggunakan garam himalaya atau sea salt karena lebih baik dibanding garam dapur biasanya, Samuel Oentoro mengungkap bahwa ketiga jenis garam tersebut sama saja.

"Sebenarnya sama saja semuanya tinggi natrium tetapi memang ada yang lebih rendah, seperti dibanding gram laut dan himalaya lebih rendah tapi tidak signifikan. Makan garam himalaya banyak ya sama aja, pokoknya garam harus dibatasi," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya