Kurang Tidur Hingga Polusi, 5 Kebiasaan Ini Bikin Berat Badan Naik

Berat badan
Sumber :
  • Times of India

VIVA Lifestyle – Menjaga berat badan tetap stabil bukan hanya tentang estetika atau kecantikan, namun tentunya untuk menjaga kesehatan tubuh. Tak hanya pola makan dan olahraga yang bisa menentukan berat badan seseorang, namun juga kebiasaan. 

5 Kebiasaan Sepele yang Bikin Wajah Cepat Keriput! Hindari Segera!

Ternyata ada beberapa kebiasaan yang bisa menyebabkan berat badan naik, lho. Berikut 5 kebiasaan yang buat berat badan cepat naik :

Kurang Tidur

6 Olahraga Aman saat Menjalankan Puasa Ramadan

Dampak Buruk Kurang Tidur Bagi Kesehatan Anak

Photo :
  • vstory

Kurang tidur ternyata menjadi kebiasaan sehari-hari yang bisa membuat gemuk. Menurut penelitian yang dimuat dalam jurnal Archives of Disease in Childhood, saat seseorang tidak cukup istirahat, bisa memengaruhi pembentukan glukosa yang berujung pada munculnya penyakit diabetes. Kurang tidur bisa menambah rasa lapar. Selain itu juga membuat tubuh merasa lelah sepanjang hari sehingga aktivitas fisik pun berkurang. Kurangnya olahraga dan ketidakaktifan fisik bisa memicu berat badan naik lebih cepat.

5 Cara Alami untuk Berhenti Merokok, Dukungan Sosial Jadi yang Terpenting

Terpapar Polusi

Ilustrasi: Kondisi udara di Jakarta yang penuh polusi beberapa waktu lalu.

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Ya, hal ini tidak salah baca. Kebiasaan terpapar polusi secara sering dan terus - menerus juga bisa membuat berat badan naik dan tubuh jadi gemuk. Hal ini dikutip dari Menurut hasil studi yang dilansir Critical Reviews in Food Science and Nutrition, polusi bisa memengaruhi metabolisme tubuh. 

Zat-zat berbahaya seperti endocrine (zat kimia yang terdapat pada plastik) dan sisa pembakaran sampah yang ditemukan dalam tubuh manusia, sering dihubungkan dengan obesitas. Begitu juga dengan zat yang terdapat dalam pestisida. Ternyata, zat-zat ini bisa mengganggu sistem kerja dan menghambat metabolisme, sehingga kalori dan pembakaran tubuh jadi tak optimal.

Terlalu Banyak Tidur

Ilustrasi wanita tidur

Photo :
  • pixabay.com

Kebiasaan ketiga ini adalah opposite dari kebiasaan yang disebutkan pertama. Terlalu banyak tidur, juga bisa menyebabkan tubuh jadi gemuk atau berat badan naik. 

Para peneliti dari University of Turin mengemukakan hasil penelitian,  bahwa kurang tidur dikaitkan dengan 70 persen risiko obesitas. Kurang tidur akan mempengaruhi hormon leptin yang berfungsi untuk menekan nafsu makan. Alhasil akan membuat seseorang akan lebih banyak makan dari yang dibutuhkan tubuh. Selain itu, kekurangan tidur juga bisa menyebabkan tubuh lemas sehingga jadi tak produktif. 

Teman Sekitar yang Hobi Makan

Ilustrasi sekelompok teman.

Photo :
  • U-Report

Memilih teman ternyata bukan hanya untuk bersosial, namun juga bisa berhubungan dengan naiknya berat badan. Dikutip dari That's Fit, para peneliti dari Duke University menemukan bahwa pola makan seseorang dipengaruhi oleh suatu kelompok atau teman-temannya.

Bila berkumpul dengan kelompok teman yang doyan ngemil atau makan makanan berlemak tinggi dan manis, secara tidak sadar kita akan mengikuti cara makan kelompok tersebut. Mungkin bagi yang memiliki gen tak bisa gemuk dan metabolisme cepat, makan banyak tak akan jadi masalah. Tapi untuk yang mudah gemuk, mengikuti pola makan seperti itu akan membuat berat badan bertambah.

Mengunyah Makanan Terlalu Cepat

Ilustrasi sedang makanan.

Photo :
  • Pexels/Rachel Claire

Kebiasaan terakhir adalah mengunyah terlalu cepat. Melansir dari Independent, menyatakan bahwa, sebenarnya semakin cepat menghabiskan makanan, maka akan semakin besar kemungkinan seseorang untuk makan secara berlebih. Hal ini disebabkan karena saat mengunyah makanan dengan cepat, dapat menyebabkan fluktuasi gula darah sehingga menimbulkan resitensi insulin. 

Jadi, sebaiknya nikmati makanan secara perlahan. Bahkan, menurut penelitian yang dipresentasikan saat American Scientific Sessions 2017, makan secara perlahan ternyata menjadi kunci untuk menjaga kesehatan dan mengendalikan tubuh. 

Penelitian dilakukan pada 642 pria dan 441 wanita responden. Hasilnya, dapat dilihat bahwa mereka yang makan dengan gerakan cepat, mampu mengembangkan sindrom metabolik sebesar 11,6 % dibandingkan dengan mereka yang makan dengan kecapatan normal yakni sebesar 6,5%.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya