Awas, Ini Tanda Bahaya Krim Kulit Mengandung Merkuri

Wajah glowing
Sumber :
  • U-Report

VIVA Lifestyle – Memiliki wajah cerah alami bak para artis di Korea Selatan tentu menjadi dambaan banyak orang di berbagai usia dan kalangan. Tak heran, banyak yang mencari cara instan agar mendapatkan kulit cerah tanpa mengetahui bahaya kandungan merkuri di dalamnya.

Deretan Solusi Ampuh Merawat Kulit Wajah Kesayangan Anda

Menurut dokter Spesialis Kulit dan Kelamin dr. Listya Paramita, Sp. KK, krim yang mengandung merkuri biasanya terlihat jelas dari gejala yang nampak. Salah satunya, ketika kulit wajah berubah menjadi putih dengan waktu cepat, yang sebenarnya kulit sedang mengalami kerusakan parah.

"Tanda-tanda yang muncul tidaklah spesifik namun terkadang tanda-tanda kerusakan itu kerap diabaikan dan dianggap sebagai proses wajar atau proses yang perlu dilalui konsumen menuju perubahan ke kulit putih," ujar dolter Listya dalam acara webinar BPOM, dikutip Jumat 15 Juli 2022.

Menggabungkan Teknologi dan Kecantikan, Era Baru Perawatan Kulit dengan AI

Dokter lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM) itu melanjutkan bahwa sejumlah kerusakan pada kulit mulai dari kemerahan, gatal, panas seperti terbakar, kulit kasar dan kering serta terkelupas. Tak sedikit juga yang mengalami gejala di mana kulit lebih sensitif terhadap paparan matahari.

??"Konsumen perlu mengerti ada gejala yang tidak beres. Tapi ketika ditanyakan ke penjualnya, dijawab dengan, ‘Tidak apa-apa, proses untuk jadi putih harus melalui seperti itu dulu’," kata Dokter Listya.

Begini Cara Pilih Cushion Terbaik Biar Makeup Flawless

Ilustrasi kulit gatal.

Photo :
  • U-Report

Dampak merkuri sendiri, kata dokter Listya, membuat pengelupasam pada lapisan terluar kulit akibat senyawa merkuri klorida. Selain itu, ada senyawa merkuri bernama amino klorida yang mengganggu produksi enzim sehingga memicu pembentukan melanin

Kita tahu, melanin merupakan zat berbahaya yang salah satunya dapat memicu kanker. Selain itu, pemakaian kosmetik dengan merkuri dalam jangka panjang bisa berakibat pada dermatitis hingga ke organ lainnya.

“Ketika digunakan jangka panjang, maka kerusakan atau gangguan itu tidak hanya (terjadi secara) lokal di kulit tetapi bisa sistemik, artinya terserap lebih dalam ke pembuluh darah, merusak organ-organ yang lain,” kata dia.

Sayang, bahaya merkuri ini masih belum dipahami masyarakat luas. Terlebih, masih banyak masyarakat tergiur tampilan cerah alami secara instan sehingga produk kosmetik ilegal dengan kandungan merkuri masih kerap ditemukan di pasaran.

“Ketika seseorang menggunakan produk-produk ilegal dan tidak ada izin edar BPOM-nya, risikonya besar, terutama adalah kerusakan kulit di kemudian hari. Jadi memang efeknya jangka panjang,” ujarnya

Apabila kerusakan sudah menjamah ke organ lain, tentunya membutuhkan biaya yang tak sedikit lantaran perlu penanganan dari dokter spesialis lainnya. Apalagi, kerusakan akibat merkuri tak dapat pulih seperti sedia kala sehingga langkah pencegahan akan lebih baik.

“Jadi lebih baik dicegah dan jangan gunakan krim-krim bermerkuri karena jelas sudah terbukti berbahaya," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya