Mengenal Empty Sella Syndrome, Penyakit yang Diderita Ruben Onsu

Ruben Onsu ungkap penyakit Sarwendah
Sumber :
  • tiktok.com/raodatul94

VIVA Lifestyle – Kondisi kesehatan Ruben Onsu mengundang banyak kekhawatiran dari para penggemarnya. Sempat masuk ICU secara tiba-tiba, Ruben juga beberapa kali tampil dengan tampang yang pucat dan lemas.

Jordi Onsu Mengaku Sering Minta Maaf dan Mengalah ke Ruben Onsu

Salah satu penyakit yang diderita oleh suami Sarwendah tersebut bukanlah penyakit biasa. Ruben Onsu didiagnosa menderita penyakit Empty Sella Syndrome yang memaksanya harus melakukan pengecekan rutin di rumah sakit.

Lantas, apa itu penyakit Empty Sella Syndrome? Berikut ini adalah penjelasannya seperti dilansir dari Healthline, Selasa 19 Juli 2022.

Bicara Soal Ruben, Jordi Onsu: Tidak Berkomunikasi juga Bukan Sama Aku Doang

Empty Sella Syndrome adalah kelainan langka yang berhubungan dengan bagian tengkorak yang disebut sella turcica. Bagian itu merupakan lekukan di tulang sphenoid yang terletak di dasar tengkorak dan memegang kelenjar pituitari.

Sarwendah Tan dan Ruben Onsu

Photo :
  • IG @sarwendah29
Berseteru, Ruben Onsu ke Jordi Onsu: Mau ke Mana Pun yang Bakal Nolong Bukan Temen Tapi Saudara!

Penderita sindrom tersebut memiliki kelenjar pituitari yang lebih kecil, dalam beberapa kasus bahkan kelenjar pituitari tidak muncul pada tes kesehatan.

Empty Sella Syndrome biasanya tidak memiliki gejala apapun. Namun penderita Empty Sella Syndrome sekunder mungkin memiliki gejala yang berhubungan dengan kondisi yang menyebabkannya.

Banyak orang dengan Empty Sella Syndrom juga mengalami sakit kepala yang kronis. Dalam beberapa kasus, Empty Sella Syndrome dikaitkan dengan peningkatan tekanan di tengkorak yang dapat menyebabkan cairan tulang belakang bocor dari hidung, pembengkakan saraf optik dalam mata, hingga timbulnya masalah penglihatan.

Ada dua jenis Empty Sella Syndrome, yaitu primer dan sekunder. Penyebab Empty Sella Syndrome primer masih belum jelas. Namun bisa dikaitkan dengan cacat lahir di diafragma sellae, yaitu membran yang menutupi sella turcica.

Ilustrasi stres/sakit kepala/pusing.

Photo :
  • Freepik/freepik

Sedangkan untuk penyebab Empty Sella Syndrome sekunder dapat berasal dari trauma kepala, infeksi, tumor hipofisis, terapi radiasi, hipertensi, dan kondisi lainnya yang berhubungan dengan otak atau kelenjar pituitari.

Menurut Organisasi Nasional untuk Gangguan Langka, Empty Sella Syndroma memengaruhi sekitar empat kali lebih banyak wanita daripada pria. Kebanyakan wanita dengan sindrom tersebut cenderung setengah baya, obesitas, dan memiliki tekanan darah tinggi.

Namun, sebagian besar kasus sindrom tersebut tidak terdiagnosis karena kurangnya gejala, sehingga sulit untuk mengatakan apakah jenis kelamin, obesitas, usia, atau tekanan darah adalah faktor risiko yang sebenarnya.

Sindrom ini cukup sulit untuk didiagnosis. Namun jika dokter mencurigai pasiennya menderita penyakit tersebut, maka akan mulai dilakukan pemeriksaan fisik dan tinjauan riwayat kesehatan yang dilanjut dengan CT scan atau MRI scan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya