Sempat Pingsan, Anak 4 Tahun Meninggal Akibat COVID-19

Ilustrasi bayi.
Sumber :
  • ISTOCK/BBC.com

VIVA Lifestyle – Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) mengatakan bahwa seorang gadis empat tahun meninggal karena COVID-19 pada hari Minggu lalu, 17 Juli 2022. Ini merupakan pasien kedua di bawah 12 tahun yang meninggal karena penyakit di Singapura.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Bocah asal Singapura itu tercatat tidak memiliki riwayat medis COVID-19 dan sebelumnya baik-baik saja, kata Depkes dalam menanggapi pertanyaan Channel News Asia (CNA).

Dinkes menjelaskan bahwa awalnya, balita tersebut mengalami gejala infeksi saluran pernapasan atas dan demam Jumat lalu. Setelahnya, ia dinyatakan positif COVID-19 menggunakan antigen rapid test (ART) pada hari Minggu di klinik dokter umum.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Balita itu diberi resep obat untuk gejalanya tetapi tetap tidak kunjung pulih. Bahkan, balita tersebut pingsan pada Minggu malam. Kementerian menegaskan bahwa penyebab kematian ditentukan oleh koroner negara sebagai pneumonia COVID-19.

Ilustrasi anak sakit.

Photo :
  • Pexels/miroshnichenko
Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

"Anak-anak umumnya lebih tahan terhadap infeksi COVID-19 dibandingkan orang dewasa dan orang tua. Meskipun demikian, infeksi COVID-19 dapat menyebabkan penyakit parah pada anak-anak," tambah Depkes.

MOH, Health Sciences Authority, dan Expert Committee on COVID-19 Vaccination sedang mempelajari keamanan dan keefektifan vaksin COVID-19 yang telah diformulasikan untuk anak-anak di bawah usia lima tahun.

Saat ini, anak-anak berusia lima tahun ke atas memenuhi syarat untuk seri vaksinasi primer. Mereka yang berusia 12 tahun ke atas yang telah menyelesaikan rangkaian vaksinasi utama memenuhi syarat untuk mendapatkan suntikan booster pertama.

Sebelumnya pada 27 Juni, seorang bocah lelaki Singapura berusia satu setengah tahun meninggal karena COVID-19, kematian virus corona pertama pada pasien di bawah 12 tahun di Singapura. Penyebab kematiannya adalah ensefalitis akibat COVID-19, virus pernapasan syncytial dan infeksi enterovirus.

Bayi itu tidak memiliki riwayat medis masa lalu lainnya dan sebelumnya baik-baik saja, kata Depkes bulan lalu. Hingga Senin siang, Singapura melaporkan 6.227 kasus baru COVID-19, 5.978 di antaranya adalah kasus lokal. Empat kematian tercatat.

Ilustrasi COVID-19/virus corona

Photo :
  • Freepik

Sebanyak 810 orang dirawat di rumah sakit, dengan 78 membutuhkan suplementasi oksigen dan 16 di unit perawatan intensif. Rasio infeksi minggu ke minggu adalah 1,08. Angka di atas 1 menunjukkan bahwa jumlah kasus baru COVID-19 mingguan meningkat. Sekitar 93 persen dari total populasi di Singapura telah menyelesaikan rejimen vaksinasi lengkap mereka, dan 78 persen telah menerima suntikan booster.

"Singapura mendekati puncak, jika bukan puncak" dari gelombang Omicron saat ini. Saat itu, sekitar 50 persen infeksi berasal dari subvarian BA.4 dan BA.5," kata Menteri Kesehatan Ong Ye Kung.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya