Pakar Ungkap Penyebab Cacar Monyet Banyak Serang Pasangan Gay

cacar monyet
Sumber :
  • pixabay

VIVA Lifestyle – Kasus monkeypox atau cacar monyet tengah menjadi isu global. Pada Juli 2022, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengumumkan public health emergency of international concern (PHEIC) atau darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional.

10 Aktor BL Thailand yang Mencuri Hati Penggemar: Aslinya Bukan Gay?

Bukan tanpa sebab, kasus cacar monyet ini pun sudah memakan korban di berbagai negara. Misalnya, di Spanyol beberapa waktu lalu telah melaporkan kasus kematian pertama akibat cacar monyet, selain itu Brazil juga mengumumkan kasus kematian pertama akibat penyakit ini. Terbaru India pada Senin, 1 Agustus lalu, mengumumkan kasus kematian pertama pada pria berusia 22 tahun akibat cacar monyet ini.

Belakangan, meningkatnya kasus cacar monyet di sejumlah negara termasuk Eropa menjadi perhatian. Lantaran banyak ditemukan pada pasangan gay. Terkait hal itu, Peneliti Pusat Riset Kedokteran Praklinis dan Klinis, dr. Zulvikar Syambani Ulhaq, M.Biomed, Ph.D angkat bicara.

Terpopuler: Bomber Timnas Indonesia Setinggi Elkan Baggott, 10 Atlet NFL Ngaku Gay

Ilustrasi bercinta

Photo :
  • U-Report

"Secara epidemiologi saat ini banyak ditemukan pada pria dengan riwayat MSM, laki-laki seks dengan laki-laki, tapi sebenarnya memang bisa terkena pada semua orang," ujar dia dalam pertemuan virtual yang digelar BRIN dengan tema ‘Talk to Scientist Cacar Monyet & Darurat Kesehatan Global Apa yang perlu kita ketahui?’, Selasa 2 Agustus 2022.

10 Bintang NFL Berani Akui Orientasi Seksualnya Sebagai Gay atau Biseksual

Zulvikar juga mengungkap berdasarkan pandangannya, banyaknya kasus penyebaran cacar monyet pada pasangan gay itu lantaran adanya kontak dekat.

"Menurut pada pandangan saya kenapa banyak ditemukan pada laki-laki seks dengan laki-laki karena memang mereka suka party atau dancing dan sebagainya, berdekatan dengan kerumunan banyak bisa tertular cepat," ujar dia.

Akan tetapi, Zulvikar mengungkap bahwa penularan cacar monyet tidak selalu melalui hubungan seks saja.

"Akan tetapi tidak selalu melalui hubungan seks, itu salah satu penularan karena skin to skin. Bisa juga berkerumun, melihat konser, menurut gambaran saya banyak di Eropa dan Amerika kenapa penyebaran cepat adanya party dan konser. Tidak selalu melalui seks. Monkeypox bisa menular semua orang bukan hanya LSL. Pada pasien dengan laki-laki seks dengan laki-laki mungkin tertular melalui hubungan seksual karena adanya skin to skin," ujar dia lebih lanjut.

Hal tersebut juga disetujui oleh Peneliti Pusat Riset Kedokteran Praklinis dan Klinis, Dr. dr. Reza Yuridian Purwoko, Sp.KK RSA dimana banyak ditemukan kasus seperti itu.

Ilustrasi manusia terinfeksi Cacar Monyet.

Photo :
  • Dok CDC Public Health

"Di Jerman laki-laki berhubungan laki-laki yang traveling ditemukan di beberapa kota, ratusan. Aktivitas party yang baru dikenal saat itu kemudian berhubungan badan. Di Spanyol ditemukan 93 persen laki-laki hubungan seksual dengan laki-laki," ujar dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya