- AP Photo/Francisco Seco
VIVA Lifestyle – Belum lama ini Spanyol mengumumkan kasus kematian pertama akibat monkey pox atau cacar monyet. Dikabarkan, kematian pasien cacar monyet pertama di Spanyol diperburuk oleh peradangan otak atau ensefalitis yang terkait dengan virus cacar monyet.
Lantas bagaimana hal ini bisa terjadi? Terkait hal itu,Peneliti di Pusat Riset Kedokteran Praklinis dan Klinis Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dr Zulvikar Syambani Ulhaq, M.Biomed, Ph.D
angkat bicara. Dijelaskannya bahwa kekebalan tubuh seseorang bisa memicu terjadinya keparahan penyakit tersebut.
"Setiap orang yang terkena cacar monyet punya kekebalan tubuh yang berbeda-beda. Mungkin kalau saya baca, pada kasus-kasus tertentu yang memiliki keparahannya yang tinggi, dia punya riwayat penyakit sekunder yang lainnya, termasuk juga rendahnya imunitas," kata dia dalam virtual conference yang digelar BRIN dengan tema Talk to Scientist Cacar Monyet & Darurat Kesehatan Global Apa yang perlu kita ketahui?, Selasa 2 Agustus 2022.
Faktor imunitas dan riwayat penyakit sekunder itu yang dicurigai menyebabkan ensefalitis atau peradangan pada otak.
"Mungkin karena itu, dia menyebabkan ini ya ensefalitis atau peradangan pada otak," kata dia lebih lanjut.
Zulvikar juga mengungkap bahwa virus cacar monyet bukan hanya bisa ditemukan di otak saja, seperti pada kasus kematian pasien cacar monyet di Spanyol. Tetapi juga bisa ditemukan di kulit hingga darah hal ini yang bisa memungkinkan virus masuk ke otak.
"Karena memang virus ini kan tidak hanya bisa ditemukan pada lesi kulit, tapi juga misalnya bisa ditemukan di darah itu juga ada. Dari situlah bisa juga virus ini masuk ke dalam otak," ujar dia.