Cacar Monyet Meluas, Akankah Mengancam Anak Sekolah?

Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kota Tangerang.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Sherly (Tangerang)

VIVA Lifestyle – Kasus cacar monyet kembali menyeruak di negara non endemis, khususnya Eropa dan Amerika Serikat dan dilaporkan pada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sejak Mei 2022 lalu. Di Indonesia sendiri, sejumlah kasus suspek cacar monyet terdeteksi meski hasil lab menyatakan bukan virus penyebab penyakit tersebut.

11 Warga Jakarta Barat Terpapar Cacar Monyet

Hingga 29 Juli 2022, telah terdapat 76 negara yang melaporkan kejadian monkeypox di seluruh dunia, dengan total kasus konfirmasi monkeypox 22.485 kasus di seluruh dunia. Dari data tersebut, sebesar 22.141 kasus terjadi di negara non-endemis. Untuk itu, WHO pun menyatakan bahwa cacar monyet merupakan darurat kesehatan global yang patut diwaspadai.

Para orang tua juga mulai khawatir lantaran penularan cacar monyet juga terdeteksi pada kelompok anak. Namun menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K), penularan cacar monyet tak setinggi COVID-19.

KALEIDOSKOP 2023: Perjalanan Kasus Cacar Monyet di Indonesia

"Kuncinya di kontak erat. Ini bukan yang sangat menular seperti COVID-19 atau campak. Di rumah tangga, datanya nggak banyak, sekitar 9 persen aja laporannya," tutur Piprim, dalam konferensi pers virtual, Selasa 2 Agustus 2022.

Gambar virus cacar monyet lewat miskroskop

Photo :
  • Cynthia S. Goldsmith, Russell Regner/CDC via AP
411 People Have Vaccinated with Second Monkeypox Vaccine

 
Ada pun Amerika Serikat mencatat angka kasus monkeypox tertinggi yakni sebesar 4,906 kasus. Di ASEAN, hingga akhir Juli 2022, Singapura telah melaporkan 11 kasus konfirmasi, Thailand melaporkan 2 kasus konfirmasi, dan Filipina melaporkan 1 kasus konfirmasi. Meski di Indonesia belum terdeteksi, dokter Piprim menyarankan agar para orang tua segera memberi edukasi terkait Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) agar mencegah munculnya kasus cacar monyet.

"Balik lagi ke PHBS. Karena itu, ajarkan betul-betul bagaimana perilaku hidup bersih. Nggak ada cara lain sebetulnya," imbuhnya. 

Dengan memberi edukasi PHBS yang tepat, Piprim menilai bahwa anak akan dapat menjaga kesehatannya di mana pun, termasuk di sekolah. Meski ramai bertemu temannya, Piprim menyebut, PHBS akan mencegah penularan penyakit menular apapun termasuk cacar monyet, apabila memang nantinya terdeteksi di Indonesia.

"Masalah PTM, kita mengikuti ketentuan yang berlaku. Intinya, pandemi 2 tahun, jangan sampai ada loss generation gara-gara anak kecanduan gadget. Tidak usah panik (dengan cacar monyet), biarkan anak bersosialisasi di luar rumah, prokes jangan lupa. Cacar monyet tidak seperti COVID, penularan harus ada kontak erat, cukup PHBS," terangnya.

Wabah monkeypox pernah dilaporkan pada negara non-endemis sebelumnya pada tahun 2003, dimana didapatkan kasus monkeypox pertama di luar Afrika, yakni di Amerika Serikat, yang menyebabkan lebih dari 70 kasus. Pada tahun 2017, Nigeria mengalami wabah dengan perkiraan jumlah kasus yang terkonfirmasi sekitar 40 kasus. Namun hingga kini, vaksinasinya belum disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"Vaksin untuk cacar monyet belum di approve oleh BPOM meski sudah ada 2 vaksin rekomendasi CDC dan WHO. Intinya, PHBS dijalankan dan menjaga imunitas karena infeksi virus tidak mudah menular tapi kalau kita imunitas rendah tentu daya penularan jadi lebih tinggi," pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya