Keputihan Berbau Busuk Tanpa Henti, Waspada Kanker Serviks

ilustrasi organ intim/vagina.
Sumber :
  • Pixabay/pexels

VIVA Lifestyle – Banyak wanita menganggap bahwa mengalami keputihan merupakan hal normal sehingga terbiasa mengabaikan tanda-tanda penyakit berbahaya. Faktanya, keputihan yang terjadi terus-menerus justru bisa berbahaya dan berdampak pada penyakit mematikan, seperti kanker.

Keputihan merupakan kondisi di mana cairan bening cenderung kental keluar dari organ kewanitaan. Biasanya, cairan tersebut penampakannya terlihat di celana dalam yang digunakan sehingga seharusnya mudah diobservasi ketika terjadi kelainan atau penyakit yang berbahaya, termasuk infeksi dan kanker.

"Infeksi paling umum (terkait keputihan). Kalau sudah infeksi, misal saat haid bisa infeksi, keputihan juga ditandai gatal," ujar Dokter spesialis kebidanan, Dr. Ridwan Mahmuddin SpOG, dalam acara Hidup Sehat tvOne, Jumat 5 Agustus 2022.

Selain itu, keputihan juga bisa berbau busuk yang artinya terdapat jaringan atau sel mati yang menumpuk di sekitar organ kewanitaan. Hal itu perlu diwaspadai sebagai tanda penyakit kanker serviks yang menjadi penyebab kematian paling banyak pada perempuan.

Ilustrasi vagina

Photo :
  • Pixabay/LJNovaScotia

"Neoplasma atau tumor di sekitar vagina atau serviks bisa produksi cairan. Sisa-sisa sel mati, sel kanker kan tumbuh cepat, sehingga jadi bau jaringan mati atau busuk. Keputihan berbau busuk harus hati-hati gejala kanker serviks," imbuhnya.

Selain itu, keputihan yang bisa mengindikasikan adanya penyakit adalah dengan terjadi secara terus-menerus. Padahal seharusnya, keputihan normal terjadi di dua fase yakni saat masa subur (ovulasi) dan sesaat sebelum menstruasi.

"Karena fase-fase di mana terjadi peningkatan cairan terkait hormon estrogen sesaat sebelum haid atau masa subur. Ketika terjadi sepanjang siklus haid, khawatir itu bukan keputihan normal. Di luar kondisi itu cairan vagina normalnya tidak banyak terdeteksi," tandasnya.

Blak-blakan, Aldi Taher Ungkap Rahasia Sembuh dari Kanker
Presiden Joko Widodo (Jokowi)

Jokowi Bersyukur Angka Stunting Turun dari 37 Persen Menjadi 21 Persen

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pekerjaan rumah bidang kesehatan di Indonesia diantaranya penanganan stunting. Menurut dia, angka stunting memang saat ini sudah

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024