Imbau Deteksi Dini Kanker, Kemenkes: Tidak Susah dan Mahal

Ilustrasi sel kanker.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA Lifestyle – Kanker merupakan salah satu penyakit yang tidak menular dengan ditandai munculnya jaringan berlebih di tubuh akibat sel-sel yang tumbuh dengan ganas. Kanker sendiri terdiri dari berbagai jenis, di mana kanker payudara menempati urutan pertama yang dialami di Indonesia.

Bukan Lagi Penyakit Orangtua, Penderita Kanker di Usia Muda Meningkat 79 Persen

Kepala Subdirektorat Penyakit Kanker dan Kelainan Darah Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, dr. Aldrin Nellwan Panca Putra, Sp.Ak, MARS, M.Biomed, M.Kes, SH, menuturkan bahwa berdasarkan laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), angka kematian kanker memang terus berkembang. Mencegah kematian akibat kanker sebenarnya mudah, yakni melalui deteksi dini sebelum sel kanker meluas di tubuh.

"Lebih dorong ke hulu, deteksi dini. Dan ajak masyarakat untuk mau (deteksi dini). Paling besar (kasus kanker) payudara dan serviks," ujar dokter Aldrin dalam keterangan pers Cancer Community Festival (CCF) 2022 oleh Kalbe melalui One Onco.

Pentingnya Deteksi Dini: Gejala Awal serta Faktor Risiko Kanker Serviks yang Harus Diwaspadai

Kanker payudara

Photo :
  • https://news.ubc.ca/

Dokter Aldrin melanjutkan, upaya pencegahan kanker payudara dimulai dengan promosi kesehatan sehingga masyarakat memahami cara mencegah kanker. Selanjutnya, dengan kesadaran itu maka deteksi dini bisa dilakukan sebelum gejala timbul. Sementara pada kanker serviks, sudah ada vaksin yang bisa sebagai pencegahannya.

Semangat Kate Middleton Lawan Kanker: Pengobatan Berjalan Lancar

"Deteksi dini penting karena stadium awal nggak bergejala. Kewaspadaan masyarakat penting untuk tahu dan hindari faktor risiko. Kalau kanker serviks ada imunisasi HPV," tambahnya.

Ilustrasi sel kanker.

Photo :
  • Freepik

Ketika deteksi dini dilakukan dan kemunculan sel keganasan dicurigai, maka petugas kesehatan akan merujuk ke fasilitas kesehatan untuk ditindaklajuti. Selanjutnya, pelayanan kesehatan itu akan berintegrasi dan berkesinambungan terkait kanker.

"Deteksi dini, kalau kanker payudara dengan SADARI dan SADANIS dilakukan 1 bulan sekali pada hari ke-7 dan 10, pengobatan yang sesuai standar," terangnya.

Ilustrasi penyakit kanker.

Photo :
  • U-Report

Dokter Aldrin menyayangkan bahwa dari 80 juta perempuan di Indonesia, hanya 4,64 persennya yang sadar untuk melakukan deteksi dini. Padahal, kesadaran deteksi dini akan berpengaruh untuk menurunkan angka kesakitan akibat kanker sehingga kematian pun dapat dicegah.

"Kesadaran dan peran dari masyarakat jadi satu hal penting untuk penanggulangan kanker di indonesia. Deteksi dini kanker payudara tidak susah dan tidak mahal. Semakin cepat ketemu itu, gampang terdeteksi," pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya