- crosstimbersgazette
VIVA Lifestyle – Labkesda Kota Cilegon telah mengirimkan sampel lansia berinisial Y (60) yang diduga terpapar cacar monyet atau monkeypox ke Litbangkes Kemenkes Jakarta, untuk dilakukan pemeriksaan mendalam.
Sampel yang telah diambil oleh tim medis dari Kota Cilegon yakni, swab orofaring, swab krustalesi dan serum darah. Sampel pasien Y (60) yang diduga terpapar monkeypox itu dikirim pada Kamis, 11 Agustus 2022 ke Jakarta.
"Analisis labaoratorium puskesmas melakukan pengambilan sampel swab orofaring, swab krustalesi dan serum darah dan dikirim ke Labkesda Kota Cilegon untuk dikirimkan ke Litbangkes Jakarta, untuk mengetahui diagnosa," kata Kadinkes Kota Cilegon, Ratih Purnamasari, di kantornya, Kamis 11 Agustus 2022.
Ratih belum mengetahui kapan hasil pemeriksaan Litbangkes Kemenkes bisa diketahui hasilnya. Mereka hanya bisa menunggu hasil diagnosa terhadap sampel yang dilakukan oleh Kemenkes.
Ilustrasi Cacar Monyet
- VIVA/ Erick Christ Wibowo
"Ya belum (ada hasilnya), (sampel) baru dikirim, hari ini oleh labkesda. Kita belum tahu kapan hasilnya keluar," terangnya.
Ratu kembali bercerita bagaimana awal mula munculnya dugaan lansia Y (60) terpapar monkeypox, saat dia mendatangi Puskesmas Pulomerak pada Senin, 8 Agustus 2022, sekitar pukul 09.30 WIB dengan berbagai keluhan yang diderita, seperti munculnya bintil di ketiak hingga demam.
Mengantisipasi hal yang tak diinginkan, tim medis puskesmas kemudian mengambil sampel yang dibutuhkan untuk mendiagnosa kesehatan lansia Y tersebut. Kemudian, melakukan tracking ke keluarga yang tinggal bersamanya di Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon, Banten.
Gambar virus cacar monyet lewat miskroskop
- Cynthia S. Goldsmith, Russell Regner/CDC via AP
Selanjutnya, puskesmas meminta lansia Y dan keluarganya untuk melakukan isolasi mandiri dengan pantauan khusus dari tim kesehatan.
"Dalam rangka meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit monkeypox dan memastikan upaya penemuan kasus dan respons yang sesuai kriteria kasus pada pedoman pencegahan dan pengendalian penyakit monkeypox yang telah diterbitkan oleh Kemenkes per tanggal 30 Mei 2022. Sehingga kami tetap melakukan pemeriksaan penunjang laboratorium," jelasnya.
