VIVA Lifestyle – Sulit ereksi atau terangsang adalah salah satu keluhan seksual yang sering dialami oleh para pria. Diketahui bila dalam kondisi normal seharusnya pria akan mengalami ereksi saat terangsang secara seksual. Ereksi ini terjadi setelah hormon, otot, saraf, dan pembuluh darah merespons rangsangan.
Sinyal yang dikirimkan saraf melalui hormon dari otak akan sampai ke penis. Kemudian otot akan rileks dan darah mengalir ke penis sampai terjadi ereksi. Tapi, dalam beberapa kasus pria sulit ereksi walaupun sudah dirangsang. Untuk menjawab kenapa hal tersebut bisa terjadi, dr. Haekal Anshari, M.Biomed menjawab lewat kanal YouTube VDVC Health.
Dokter Haekal Anshari menyebut bahwa seseorang harus mengetahui terlebih dahulu apakah penisnya yang sulit ereksi atau ada gangguan pada libidonya. Bila seseorang mengalami gangguan pada libido, penis seseorang akan sulit untuk ereksi, dan penis akan menjadi tidak sensitif terhadap rangsangan.
“Jika tidak ada gangguan pada libidonya, tapi penis sulit ereksi atau ereknya tidak keras optimal. Maka, ini dapat dikatakan disfungsi ereksi. Yang kedua penyebabnya dibagi dua. Bisa fisik maupun psikis,” ucap dr. Haekal Anshari seperti dikutip dari kanal YouTube VDVC Health pada Selasa, 16 Agustus 2022.
Lebih lanjut, Haekal menjelaskan jika seseorang terkena gangguan fisik misalnya adalah gangguan hormonal atau penurunan hormon testosteron. Testosteron sendiri adalah hormon yang berperan penting untuk pertumbuhan, perkembangan, dan juga fungsi seksual laki-laki.
“Kemudian penyakit yang menyebabkan gangguan pada pembuluh darah dan saraf. Seperti diabetes, hipertensi, riwayat operasi atau mungkin ada kecelakaan di area panggul. Ini merupakan contoh dari penyebab fisik,” jelas dr. Haekal Anshari.
Sementara bila seseorang terkena gangguan psikis juga bisa mengalami gangguan ereksi. Misalnya karena kecemasan, stress, depresi, atau mungkin pelecehan seksual. Dr. Haekal Anshari mengatakan, bila seseorang mengalami hal tersebut dianjurkan untuk konsultasi kepada orang yang professional dengan kata lain dokter.
Ia juga mengimbau untuk tidak melakukan pengobatan sendiri atau membeli obat kuat. Sebab, gangguan disfungsi seksual ada berbagai jenis, seperti disfungsi libio, disfungsi ereksi, disfungsi ejakulasi, dan disfungsi orgasme. Dia menegaskan bahwa seseorang tetap harus datang ke dokter untuk mengonsultasikan masalah tersebut.