Sering Disepelekan, Hipertensi Picu Bahaya Kematian Otak

Hipertensi / Sakit kepala
Sumber :
  • Times of India

VIVA Lifestyle – Tekanan darah tinggi (hipertensi) menjadi salah satu kondisi yang mengintai tubuh dan sulit dikenali lantaran tak memiliki gejala khas. Hal itu memicu banyak orang menyepelekan hipertensi yang faktanya, bila diabaikan, dapat berdampak mematikan pada otak.

Kolesterol Hingga Diabetes Bermunculan Usai Lebaran? Dokter Ungkap Penyebab dan Cara Atasinya

Seseorang dikatakan hipertensi apabila tekanan darahnya lebih di atas angka ideal yakni 120/80 mmHg. Pada kondisi hipertensi yang terus menerus terjadi, dapat menyebabkan gumpalan darah otak mengeras. Bahkan, hipertensi yang diabaikan membuat aliran darah menuju otak terhambat sehingga memicu terjadinya stroke.

"Hipertensi merupakan faktor risiko utama kejadian stroke," ujar Dokter Spesialis Saraf RS Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, dr. Eka Harmeiwaty, Sp.S, dalam webinar, Rabu 31 Agustus 2022.

Sadis! Suami Bakar Istri di Jayapura Gara-gara Sakit Stroke

Stroke yang terjadi bisa dimulai dari skala ringan yakni Transient Ischaemic Attack / TIA. Hingga mencapai stroke berat yang bisa menyebabkan kecacatan menetap dan mengancam jiwa, terutama jika Hipertensi tidak ditangani. 

Lebih dalam, dokter Eka mengatakan bahwa setiap kenaikan tekanan darah sistolik 2 mmHg akan meningkatkan risiko Stroke 10 persen pada orang dewasa. Hipertensi sendiri ditemukan pada 64%-70% kasus Stroke. 

5 Penyakit yang Sering Mengintai Usai Lebaran, Jangan Terlena Makan Opor dan Kue Kering!

Stroke di usia muda.

Photo :
  • U-Report

"Secara mekanisme, tekanan darah tinggi pada dasarnya menyebabkan kerusakan sel dinding pembuluh darah (sel endotel) dan juga mengganggu fungsi dari otot di dinding pembuluh darah nadi atau arteri. Kondisi ini dapat membuat arteri menjadi kaku dan tersumbat," tuturnya.

Bila arteri yang tersumbat ada di bagian otak, lanjut dokter Eka, hal ini akan membuat otak tidak mendapatkan aliran darah dan oksigen yang cukup, sehingga semakin lama semakin banyak sel atau jaringan otak yang mulai mati. Hal ini membuat seseorang berada pada risiko stroke yang jauh lebih tinggi. 

"Kerusakan endotel dan lapisan otot pembuluh darah arteri karena Hipertensi juga dapat menyebabkan penipisan dinding pembuluh darah arteri di otak yang dapat mengakibatkan arteri bisa atau mudah pecah dan menyebabkan perdarahan di otak," tuturnya.

Maka, mengelola hipertensi dengan baik sangat dibutuhkan untuk dapat mencegah terjadinya Stroke tersebut. Masyarakat diimbau untuk mengenali dan mengendalikan tekanan darah sendiri untuk menghindari penyakit berbahaya yang tidak diinginkan.

Salah satu bentuk kontrol tekanan darah yaitu dengan rajin mengukur tekanan darah sendiri dengan home blood pressure monitoring (HBPM). Dan bagi pasien penderita hipertensi harus terus patuh dalam menjalani pengobatan dan pengukuran tekanan darah secara benar dan
berkala. 

"Pasien stroke pun harus mengelola hipertensinya dengan baik agar tidak semakin parah dan berakibat kecacatan menetap atau kematian," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya