- Pixabay/stevepb
VIVA Showbiz – Menyikat gigi menjadi salah satu pencegahan sejumlah masalah kesehatan gigi dan mulut seperti gigi berlubang. Namun sayangnya, berdasarkan Riskesdas 2018 hanya sekitar 2,8 persen masyarakat di Indonesia yang tepat dalam menyikat gigi.
Ketua Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia, drg. Usman Sumantri, MSc, dalam acara Bulan Kesehatan Gigi Nasional di Gelora Bung Karno, Senin 12 September 2022, mengatakan bahwa 94,7 persen sudah sikat gigi tapi masih asal. Scroll lebih lanjut untuk informasi selengkapnya.
Ilustrasi sikat gigi
- instagram.com/dentist_kush
“Hanya 2,8 persen yang tepat cara dan waktu, ini data Riskesdas 2018,” tambahnya.
Lebih lanjut, terkait dengan menyikat gigi yang tepat, Usman menjelaskan bisa dipilih dari jenis sikat giginya.
“Prinsipnya sikat gigi ada jenisnya ada soft, ada medium, ada hard. Ini tergantung klasifikasi umur. Di bawah 12 tahun soft,“ ungkap dia.
Ilustrasi sikat gigi.
- Pixabay
Sedangkan untuk teknik penyikatan gigi, Usman mengungkap bahwa tepatnya menggunakan jari bukan tangan.
“Ada yang pakai jari ada yang pakai tangan. Baiknya pakai jari karena tidak ada tekanan permukaan gigi. Kalau terlalu tertekan bisa abrasi, email gigi akan turun terjadi penyakit di usia 40-an. Pegangnya pakai jari,” ujar dia.
Usman juga mengungkap bahwa untuk menyikat gigi minimal berdurasi dua menit.
“Kenapa dua menit karena dianggap sudah bersih semua sudah menjangkau seluruh permukaan gigi. Dua menit itu mencakup 20 detik di area depan, belakang, kanan, kiri, atas, bawah,” ujar dia.
