Kebiasaan Penderita Diabetes Ini Bisa Picu Kanker Hingga Kematian Dini

Ilustrasi diabetes.
Sumber :
  • Pexels/Nataliya Vaitkevich

VIVA Lifestyle – Jika Anda punya diabetes tipe 2, sel tubuh Anda tidak mampu secara benar mengambil glukosa dari makanan yang Anda makan. Pankreas memproduksi insulin untuk membantu sel menggunakan glukosa atau gula.

Semangat Kate Middleton Lawan Kanker: Pengobatan Berjalan Lancar

Tapi seiring perjalanan waktu, pankreas membuat lebih sedikit insulin dan sel menolak insulin. Ini menyebabkan penumpukan gula di dalam darah.

Diabetes tipe 2 bisa memicu masalah kesehatan seperti penyakit jantung, ginjal dan stroke. Kondisi ini juga berkaitan dengan peningkatan risiko beberapa jenis kanker. Jika tidak diobati, kadar gula darah dari diabetes tipe 2 bahkan bisa menyebabkan kematian.

Ternyata Buah Delima Punya Manfaat untuk Sembuhkan Kanker, Benarkah?

Ilustrasi diabetes.

Photo :
  • Freepik/jcomp

Menurut sebuah studi baru, orang dengan diabetes tipe 2 yang juga terkena kanker kemungkinan besar meninggal dalam tujuh tahun berikutnya, jika mereka merokok dan tidak aktif secara fisik.

Angger Dimas Ungkap Alasan Sang Ibunda Dimakamkan Dekat Makam Dante

Melansir laman Times of India, tim peneliti di Denmark dan Swedia meneliti faktor yang mempengaruhi seberapa lama orang dengan diabetes tipe 2 yang terkenal kanker payudara, paru, prostat atau kolorektal bertahan hidup.

Studi ini melibatkan 655.344 individu dengan diabetes tipe 2 yang terdaftar di Swedish National Diabetes Register antara tahun 1998-2019. Rata-rata usia partisipan adalah 63 tahun dan 43 persen di antaranya wanita.

Partisipan semua bebas kanker di awal 7 tahun studi. Selama diikuti, 32.366 dari mereka terkenal salah satu dari kanker yang disebutkan di atas. Sebanyak 179.627 partisipan studi meninggal dunia selama periode studi.

Data pada faktor risiko berkaitan dengan diabetes yang dapat dimodifikasi, seperti HbA1C, kolesterol, kolesterol LDL, hipertensi, BMI, merokok dan aktivitas fisik, juga diperoleh dari register diabetes.

Para peneliti menemukan bahwa aktivitas fisik yang renda dan merokok berkaitan sangat erat dengan kematian individu dengan diabetes dan kanker.

Ilustrasi merokok.

Photo :
  • Dok. Istimewa

Menurut data, perokok dua kali lebih berpeluang (2,15 kali) meninggal selama periode studi dibanding dengan bukan perokok. Dalam kasus partisipan yang memiliki tingkat aktivitas fisik yang rendah (kurang dari 3-5 hari/minggu), mereka 1,6 kali lebih besar untuk meninggal.

Merokok dan kurang olahraga juga memiliki kaitan paling kuat dengan kematian dini pada mereka dengan diabetes tipe 2 tanpa kanker.

"Merokok dan aktivitas fisik yang rendah adalah kebiasaan orang yang mungkin dimiliki sepanjang hidup mereka dan karena itu mungkin berkontribusi baik terhadap munculnya diabetes dan kanker," kata peneliti studi Dr Lauberberg.

"Hasil studi kami menunjukkan bahwa faktor ini tidak hanya berkontribusi terhadap munculnya kedua penyakit tapi juga meningkatkan risiko kematian dini setelah diabetes atau kemunculan kanker," lanjut dia.

"Penting bahwa tenaga kesehatan dan praktisi kesehatan publik terus fokus pada penghentian merokok dan gaya hidup aktif pada semua tahap kehidupan. Hasil studi ini menyimpulkan ini menjadi kasus setelah diagnosis diabetes, terlepas adanya kanker," kata Dr Laurberg.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya