Siapa Saja Penerima Vaksin Monkeypox? Ini Penjelasan IDI

Ilustrasi suntik vaksin
Sumber :
  • pixabay

VIVA Lifestyle – Satgas Monkeypox Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) merekomendasikan beberapa hal terkait dengan kasus Monkeypox atau cacar monyet. Salah satunya rekomendasi terkait dengan pengadaan vaksin. Di mana rekomendasi vaksin Monkeypox, yakni jenis Modified Vaccinia Ankaria Bavarian Nodic (MV-BN).

5 Syarat Kucing Peliharaanmu Sudah Bisa Divaksin Biar Tetap Sehat

"Pengadaan vaksin adalah jenis Modified Vaccinia Ankaria Bavarian Nodic (MVA-BN) generasi ketiga yang lebih diutamakan dengan mempertimbangkan efikasi dan keamanannya," kata Ketua Satgas Monkeypox PB IDI, dr. Hanny Nilasari, SpKK (K) dalam virtual conference Update Kasus Monkeypox, Rabu 21 September 2022. Scroll untuk informasi selengkapnya.

Sementara itu, terkait dengan pemberian vaksin sendiri, satgas Monkeypox IDI juga merekomendasikan vaksin ini diberikan kepada seluruh masyarakat di Indonesia. Namun, vaksin ini hanya diberikan untuk kelompok prioritas.

"Harus dibagi kelompok prioritas. Pertama tenaga kesehatan, terutama tenaga kesehatan yang melakukan pemeriksaan dekat dengan infeksi. Kan ada 15 laboratorium di Indonesia yang ditugaskan untuk melakukan pemeriksaan identifikasi," kata dia.

Sosok Helena Lim, ‘Crazy Rich’ PIK Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Ilustrasi dokter/rumah sakit.

Photo :
  • Freepik

Kedua vaksin ini diberikan kepada pada kelompok-kelompok kontak tracing keluarga-keluarga atau kontak terdekat yang terkonfirmasi. Ketiga, orang-orang yang melakukan kontak seksual yang berganti pasangan atau multiple partner dan juga kelompok biseksual atau gay.

"Pemberian vaksin diprioritaskan tiga, satu untuk tenaga kesehatan, kedua orang-orang yang terkena contact tracing artinya orang serumah atau orang-orang yang diduga kontak erat dengan kasus terkonfirmasi ini, jadi perhatian utama pemberian vaksin," ujar dia.

Sering Dialami Anak-Anak dan Mudah Menular, Apa yang Perlu Dilakukan Untuk Cegah Gondongan?

Pemberian vaksin Monkeypox ini kata Hanny juga diindikasikan pada periode tertentu. Yakni pada 4-10 hari setelah pasien kontak dengan pasien terkonfirmasi.

“Pada waktu 4-10 hari setelah pasien kontak dengan pasien terkonfirmasi, dia masih punya efektivitas yang bagus apabila pasien ini mendapat vaksinasi," jelasnya.

Monkeypox atau cacar monyet

Photo :
  • crosstimbersgazette

Hanny mengungkap bahwa pemberian vaksin ini memang tidak 100 persen menghilangkan penyakitnya. Namun dengan pemberian vaksin ini diharapkan bisa meminimalisir komplikasi akibat penyakit cacar monyet ini.

"Vaksinasi ini tidak menghilangkan 100 persen penyakitnya tapi paling tidak bisa meminimalisirkan komplikasi," ungkapnya.

Sementara itu, Hanny juga mengungkap bahwa penyediaan obat antivirus dan vaksinasi ini didesentralisasi di dinas kesehatan kota.

"Penyediaan obat antivirus dan vaksin sebaiknya didesentralisasi di dinas kesehatan kabupaten atau kota yang ditunjuk dengan alur permintaan sesuai dengan kementerian kesehatan. Sehingga obat antivirus dan vaksinasi ini tidak didistribusikan langsung ke rumah sakit, tetapi kami rekomendasi di desentralisasi di dinas kesehatan saja," ujar Hanny.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya