Pakar Optimis Pandemi COVID-19 Akan Segera Berakhir

Epidemiolog dari FKM UI Pandu Riono
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Lifestyle – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum lama ini mengeluarkan pernyataan bahwa akhir pandemi 'sudah di depan mata'. Meskipun begitu, para pakar menyebutkan bahwa pandemi belum berakhir.

Riset: Kebiasaan Belanja Orang Indonesia, Bandingin Harga di Situs Online dan Toko Offline

Menurut Epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Pandu Riono, saat ini kondisi kesehatan masyarakat, khususnya Indonesia sudah dalam kondisi baik, namun belum ideal sehingga pandemi dikatakan belum berakhir. 

“Kita kan sudah bagus nih kondisinya, tapi belum bagus banget belum ideal. Apa belum idealnya? Masih ada lansia yang belum booster. Jadi itu masih harus dipercepat, jadi antara masyarakat dan pemerintah harus sama-sama,” ujar Pandu Riono dalam sebuah diskusi bersama Kemenkes RI dan media pada Jumat, 23 September 2022. 

WHO: Jika Pasien RS Al Shifa Gaza Tak Dievakuasi, Maka Akan Ada Lebih Banyak Kematian

Pandu juga menegaskan bahwa pandemi dunia akan berakhir jika status public health emergency international concern telah dicabut oleh WHO. Sementara untuk negara Indonesia sendiri, ketentuan berakhir atau tidaknya pandemi ketika presiden juga telah mencabut status kedaruratan kesehatan masyarakat. 

Ahli Epidemiologi dan Kesehatan Masyarakat, dr Pandu Riono, MPH, Phd

Photo :
  • UI
2 Keuntungan Bisa Didapat Konsumen dari Konsep Ini

“Jadi, kapan pandemi ini berakhir? Begitu dideklarasikan kedaruratan kesehatan masyarakat sudah dicabut oleh WHO, pandemi di dunia sudah berakhir. Nanti bagaimana tentang masalah wabah di Indonesia wabah COVID ini berakhir ketika bapak Presiden Jokowi mencabut kedaruratan kesehatan masyarakat,” jelas Pandu. 

Namun, Pandu optimis bahwa akhir dari pandemi memang sudah semakin dekat, meskipun hanya sebuah metafora karena menurutnya tidak ada yang berani mengatakan bahwa status kedaruratan tersebut sudah bisa dicabut secepatnya. 

“Itu kan metafora, gak ada yang berani bilang nanti bulan Desember akan dicabut, enggak gak ada yang berani bilang gitu kan. Ya bahkan masih khawatir bulan Januari terjadi lonjakan,” jelasnya lagi.

Dijelaskan juga oleh pandu, strategi vaksinasi yang diterapkan oleh Indonesia juga sudah baik karena mengkhususkan untuk penduduk yang berisiko tinggi. Selain itu, melakukan komunikasi terkait COVID-19 yang terus menerus dan juga memperkuat surveillance. Sehingga, negara mungkin bisa lebih cepat untuk mencabut status kedaruratan kesehatan masyarakat. 

“Tapi saya optimis kalau imunitas penduduk Indonesia tetap terjaga, apalagi yang belum dibooster akan melengkapi vaksinasinya,” kata Epidemiolog FKM UI tersebut. 

“Ilmu pengetahuan dalam keadaan pandemi ini diimplementasikan ke dalam kebijakan publik itu yang kita kawal terus supaya betul-betul terwujud untuk kepentingan kita bersama,” lanjutnya. 

Dengan tingkat imunitas penduduk yang tinggi dan diperkuat, maka Pandu optimis bahwa Indonesia bisa menuju akhir dari pandemi. Sehingga pembatasan kegiatan masyarakat tidak perlu lagi diberlakukan. 

Epidemiolog dari FKM UI Pandu Riono

Photo :
  • Istimewa

“Kita optimis bahwa, kita menuju bahwa kedaruratan akan dihentikan tentunya tidak bulan ini atau bulan depan ya, tapi tahapannya ada. Salah satu usulan yang kita lakukan adalah supaya pembatasan kegiatan masyarakat sebagai intervensi untuk pengendalian pandemi tidak lagi diperlukan karena tingkat imunitas penduduk tinggi dan kita bisa menuntaskan untuk memperkuat imunitas penduduk pada penduduk yang sangat berisiko,” terang Pandu.

Dirinya juga mengharapkan agar kondisi kesehatan masyarakat Indonesia dengan imunitas dan kelengkapan boosternya berjalan dengan lancar agar status kedaruratan kesehatan masyarakat bisa dicabut oleh presiden. 

“Dengan demikian, harapannya kalau kondisi ini lancar, maka presiden akan bisa mencabut status kedaruratan kesehatan masyarakat,” terangnya lagi. 

Tak hanya di Indonesia saja yang diharapkan untuk dicabut status kedarratan masyarakatnya, tapi Pandu juga berharap agar WHO juga bisa segera mencabut public health emergency international concern. 

“Dan mudah-mudahan juga Pak Tedros mencabut public health emergency international concern, jadi sama-sama istilahnya bukan pandemi berakhir, tapi mencabut status kedaruratan,” pungkasnya.  

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya