Benarkah Sering Marah-Marah Picu Cepat Tua? Ini Penjelasan Ahli

Ilustrasi wanita/marah.
Sumber :
  • Freepik/benzolx

VIVA Lifestyle  – Pasti kamu pernah mendengar pernyataan "jangan suka marah, karena bisa buat cepat tua". Ternyata, hal itu bukan hanya pernyataan mitos belakang, namun sering marah-marah dan tak sabaran bisa beneran membuat wajah cepat tua, lho. Berikut penjelasan ahli.

Marah bisa disebabkan oleh banyak hal, salah satunya adanya rangsangan emosional yang dialami seseorang. Yuk scroll ke bawah!

Seperti diketahui, emosi erat kaitannya dengan pikiran. Bagian otak yang mengatur emosi adalah sistem limbik. Sistem limbik adalah sebuah sistem yang hanya dimiliki manusia. Sistem ini mengatur perilaku manusia atau motivasi, kondisi emosi, serta pembentukan memori. 

Ilustrasi wanita/marah.

Photo :
  • Freepik/benzolx

Hal ini disampaikan oleh Dr. Greeta Greewal, ahli bedah kosmetik dan kesehatan dari Klinik Kesehatan 9Muses mengatakan bahwa itu bukan sekadar mitos belaka. Mood atau suasana hati ternyata memang benar bisa memengaruhi kesehatan kulit dan tampilan wajah. Ia menyatakan bahwa mood atau suasana hati bisa memengaruhi kesehatan kulit wajah. 

Nah, ketika marah, ada berbagai otot-otot yang bekerja keras dalam keadaan ini, contohnya wajah akan cemberut saat kita marah. Wajah manusia membutuhkan 43 otot untuk mengerutkan kening ketika cemberut, dan hanya membutuhkan 14 otot untuk tersenyum.

Hal ini dapat diartikan jika marah-marah membutuhkan lebih banyak otot daripada tersenyum. Ketika marah, otot-otot tersebut akan menjadi tegang, sehingga membuat wajah terlihat lebih tua karena kerutan-kerutan yang terjadi pada wajah.

Ilustrasi marah.

Photo :
  • U-Report

Bahkan, selain bisa mempengaruhi kulit, berdasarkan penelitian dari University of Valencia, Spanyol, disebutkan bahwa jika seseorang sedang dalam kemarahan, akan terjadi perubahan pada respon aktivitas jantung, hormon, dan lainnya. Hal ini tentu bisa memicu timbulnya berbagai macam penyakit, lo. Seperti hipertensi, jantung, bahkan bisa menyebabkan kanker.

Selain itu, para ilmuwan dari National University of Singapore (NUS) meneliti kemungkinan dampak kesehatan jangka panjang dari kesabaran. Objek penelitian ini adalah 1.158 mahasiswi NUS yang sehat. Mahasiswi yang diteliti tersebut diminta terlibat dalam permainan ekonomi. 

Dalam permainan itu mereka diminta melakukan pembelian. Bisa langsung membayar, atau menunggu sebulan untuk memperoleh barang yang lebih banyak.

Di sinilah terlihat mahasiswi mana yang sabar dan tidak. Tingkat kesabaran bisa dilihat selama permainan itu. Para peneliti menemukan bahwa perempuan yang diidentifikasi tidak sabar memiliki telomere yang lebih pendek. Ini mengindikasikan bahwa mereka mengalami penuaan lebih cepat dari rata-rata sel.

Ilustrasi wanita marah/tersinggung.

Photo :
  • Freepik/freepik

Telomere merupakan bagian paling ujung DNA yang bentuknya tipis, untuk menjaga kromosom. Bagian ini bisa menunjukkan bagaimana sel-sel menua. Semakin panjang sel, berarti sel itu bisa semakin berumur panjang. Orang yang berusia tua pada umumnya memiliki telomer yang lebih pendek dari yang muda.

Hasil penelitian ini menunjukkan hubungan antara wanita muda yang tidak sabar dan telomere yang lebih pendek. Tapi dalam penelitian ini tak diamati korelasi tersebut pada kaum pria muda.

4 Tahap Memaafkan, Penting Agar Rasa Marah Tidak Sampai Mengganggu Kesehatan

" Kesabaran memang kebajikan dan wanita dengan tipe kepribadian tidak sabar cenderung menua lebih cepat daripada wanita yang lebih sabar," kata anggota tim peneliti.

Ilustrasi pria marah/emosi.

Gak Boleh Dipendam, Rasa Marah Bisa Memicu Gaya Hidup Tidak Sehat

Rasa marah adalah kondisi emosional dasar yang dimiliki setiap manusia. Ketika dipendam terlalu lama, otak akan mengeluarkan hormon kortisol, yang menjadi penyebab stres.

img_title
VIVA.co.id
16 April 2024