Hari Penglihatan Sedunia, Ternyata Penderita Gangguan Mata Didominasi Kaum Wanita

Ilustrasi mata.
Ilustrasi mata.
Sumber :
  • pixabay

VIVA Lifestyle – Hari Penglihatan Sedunia diperingati setiap 13 Oktober setiap tahunnya. Hal ini untuk mengingatkan orang-orang betapa pentingnya menjaga kesehatan mata. Namun sayangnya, masih banyak orang yang mengalami gangguan terkait indera penglihatan ini. 

Studi International Agency for the Prevention of Blindness (IAPB) pada tahun 2020 menyebutkan bahwa 1,1 miliar orang di dunia mengalami kehilangan kemampuan penglihatan dengan tingkat keparahan mulai dari ringan, berat, hingga kebutaan total. Diprediksi angka ini akan terus meningkat hingga 1,75 miliar orang di tahun 2050. Scroll untuk informasi selengkapnya.

Kondisi yang lebih memprihatinkan lagi, 55 persen penderita masalah penglihatan ini adalah kaum perempuan. Hal ini terjadi akibat berbagai hambatan yang dihadapi wanita untuk mengakses layanan dasar perawatan kesehatan mata, termasuk biaya, ketidakmampuan untuk bepergian, kurangnya dukungan sosial, dan terbatasnya akses ke informasi dan sumber daya.

Academic Advisor and Operations Counsel Prestasi Junior Indonesia (PJI), Robert Gardiner, menjelaskan, sejatinya, pemeriksaan mata secara berkala sangat penting untuk dilakukan. Hal ini dapat membantu kita untuk mengetahui kondisi indera penglihatan dan melakukan penanganan lebih awal bila terdeteksi adanya gangguan.

Ilustrasi Mata

Ilustrasi Mata

Photo :
  • pixabay
 

"Namun sayangnya, survei Hello Health tahun 2021 menunjukkan, 45 persen masyarakat Indonesia belum pernah memeriksakan matanya. Mereka baru merasakan urgensi untuk melakukan pemeriksaan bila mulai mengalami penglihatan yang rabun (49 persen) atau gejala lain yang tak biasa (41 persen)," ujar Robert dalam keterangannya, Jumat 14 Oktober 2022. 

Bahkan, menurut Robert, hanya 1 dari 10 orang yang benar-benar pergi ke dokter spesialis mata sebagai bagian dari pemeriksaan rutin.

Halaman Selanjutnya
img_title