Kemenkes Sebut Diskriminasi Pasien Picu Meluasnya Kasus TBC

ilustrasi rumah sakit
Sumber :
  • vstory

VIVA Lifestyle – Eliminasi tuberculosis (TBC) merupakan salah satu bagian dari tujuan pembangunan keberlanjutan. Indonesia mempunyai misi untuk mengeliminasi TBC pada tahun 2030 dan memiliki visi Indonesia bebas TBC pada tahun 2050. 

Menkes Budi Paparkan Penanganan Penyakit Arbovirus

Untuk menyelesaikan masalah TBC di Indonesia bukan hanya tugas dari pemerintah. Hal ini disampaikan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Bapak Budi Gunadi Sadikin, penuntasan penyakit TBC di Indonesia harus dilakukan bersama-sama oleh multisektor. Budi juga menegaskan upaya pemberantasan TBC di Indonesia juga diamanatkan dalam Peraturan Presiden No 67 tahun 2021. 

“Diperkirakan masih ada 824 ribu kasus TBC di Indonesia. Untuk mengejar pencapaian eliminasi TBC pada tahun 2030, dibutuhkan kerja sama multi sektor misalnya dari sisi kepadatan penduduk dan malnutrisi, karena kedua hal tersebut berpengaruh pada proses penuntasan TBC,” kata Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin saat memberikan sambutan pada pembukaan The SDGs National Seminar Series: Sinergi Nasional dalam Katalisasi Pencapaian SDGs 2030 Menuju Indonesia Sehat, Berdaya, dan Lestari, Senin 31 Oktober 2022.

Turis Australia Ngeluh Terjangkit DBD di Bali, Menkes Bilang Harusnya Bersyukur

Salah satu tantangan dalam proses eliminasi TBC di Indonesia, yaitu pelacakan kasus TBC yang masih sulit dilakukan. Menurut Erlina Burhan selaku Ketua Koalisi Organisasi Profesi untuk Penanggulangan Tuberkulosis (KOPI TB), baru 45 persen kasus TBC berhasil ditemukan padahal insiden dan kematian yang disebabkan oleh TBC selama 20 tahun terakhir mengalami peningkatan. 

Erlina menyatakan beberapa hal bisa dilakukan untuk menemukan missing cases, salah satunya upaya aktif dalam melakukan ‘jemput bola’ untuk menemukan kasus aktif dan tidak menunggu pasien bergejala datang ke fasilitas kesehatan. 

Perkembangan Terbaru Pengobatan TBC Resisten Obat, Bikin Cepat Sembuh dengan Obat Ini!

Ilustrasi wanita menderita TBC.

Photo :
  • U-Report

Selain melakukan penemuan kasus aktif dan missing cases, ada banyak cara yang dapat dilakukan agar Indonesia bisa segera keluar dari lingkaran TBC, beberapa diantaranya yaitu melakukan vaksinasi BCG, produksi obat baru untuk infeksi TB laten, serta pengadaan teknologi dan obat baru yang lebih efektif. 

“Namun di atas itu semua, yang paling penting adalah kolaborasi semua sektor untuk mencapai eliminasi TBC. Ada 4 strategi utama untuk mencapai Indonesia Bebas TB, pertama kolaborasi, inovasi, intervensi, dan implementasi,” jelas Erlina sebagai pembicara seminar nasional pada topik identifikasi masalah lintas sektor dalam mencapai upaya percepatan eliminasi TBC di Indonesia yang diselenggarakan oleh Bakrie Center Foundation. 

Hal senada disampaikan oleh Ketua Tim Kerja TBC dan ISPA Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dr. Tiffany Tiara Pakasi, MA saat menyampaikan materi seminar nasional terkait situasi dan kebijakan penanggulangan tuberkulosis di Indonesia. Tiara menyampaikan kolaborasi antar sektor sangat dibutuhkan terutama dalam hal mengedukasi masyarakat terkait TBC. Karena hingga hari ini, masih banyak mitos yang beredar luar di masyarakat terkait TBC. Hal inilah yang membuat proses eliminasi TBC di Indonesia berjalan lambat. 

“Masih banyak diskriminasi yang dialami oleh para pasien TBC, padahal pasien TBC ini harusnya dirangkul, didukung untuk menyelesaikan pengobatan bukan dijauhi. Masyarakat harus diedukasi terkait dengan hal ini. Terlebih adanya mitos yang berkembang di Sebagian masyarakat tentang konsumsi obat-obatan TBC. Padahal, salah satu keberhasilan kesembuhan TBC yaitu dengan mengkonsumsi obat-obatan secara teratur,” kata Tiara.

Ilustrasi Penderita TBC

Photo :
  • U-Report

Selain itu beberapa hal lain yang menghambat kesembuhan pasien TBC seperti tingkat kepadatan penduduk yang tinggi, keterlambatan diagnosa TBC karena terbatasnya sarana dan prasarana, penemuan kasus TBC masih di bawah target, pemberian obat pencegahan TBC belum optimal, serta pelibatan multi sektor belum maksimal. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia memiliki strategi nasional dalam menanggulangi Tuberkulosis selama tahun 2020-2024 terkait peningkatan akses layanan TBC hingga promosi dan pencegahan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya