IDAI Ungkap Gejala Utama Anak Dicurigai Gangguan Ginjal Akut

Ilustrasi gagal ginjal pada anak
Sumber :
  • VIVA/ Endri Widada

VIVA Lifestyle – Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K), mengimbau kepada para orang tua harus memantau anak-anak di rumah di tengah situasi ratusan kasus gangguan ginjal akut (GGA).

Menghindari Penyakit Akibat Pangan: Kenali Penyebab dan Cara Pencegahannya

Bukan tanpa alasan, GGA ini dapat mengintai siapapun lantaran obat sirup yang terbukti mengandung cemaran etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG).

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebelumnya melakukan penelusuran lebih lanjut penggunaan bahan baku pelarut Propilen Glikol dengan bets yang tidak memenuhi syarat pada 3 (tiga) perusahaan industri farmasi.

Rekomendasi IDAI: Aktivitas Fisik 60 Menit Sehari untuk Menunjang Tumbuh Kembang Anak

gejala ginjal rusak

Photo :
  • U-Report

Adapun ketiga perusahaan tersebut antara lain adalah PT YF, PT Universal Pharmaceutical Industries (PT UPI), dan PT Afi Farma (PT AF) yang sebelumnya telah diumumkan.

Membangun Imunitas Anak, Peran Vital Vaksinasi dalam Pertumbuhan

Dari penelusuran tersebut, diperoleh informasi bahwa bets pelarut dimaksud juga digunakan di beberapa Industri Farmasi lain. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

BPOM segera menindaklanjuti informasi tersebut dengan melakukan sampling dan pengujian produk jadi dan bahan baku pelarut dari Industri Farmasi dimaksud, yaitu PT Ciubros Farma (PT CF) dan PT Samco Farma (PT SF).

Hasil pengujian yang dilakukan menunjukkan adanya cemaran EG dan DEG yang melebihi ambang batas dalam produk jadi dari kedua industri farmasi tersebut.

Ilustrasi gagal ginjal pada anak

Photo :
  • VIVA/ Endri Widada

Jika ada kemungkinan anak mengonsumsi obat sirup dari produsen farmasi tersebut, dokter Piprim mengingatkan agar orangtua segera memeriksa jumlah dan kadar urin anak. Apabila jumlahnya berkurang dalam maksimal 12 jam, maka segera bawa ke rumah sakit.

"Pertama kali dicek jumlah air kencing dalam 6-12 jam itu seperti apa, berkurang atau tidak. Kalau berkurang, sebaiknya segera dibawa ke rumah sakit rujukan yang bisa diberikan antidotum di situ," ujar Piprim dalam konferensi pers daring, Rabu 9 November 2022.

Berdasarkan sampel bahan kimia yang telah diuji di laboratorium, hasilnya menunjukan sebanyak 10 sampel bahan baku pelarut Propilen Glikol (PG) yang disampling terdeteksi mengandung EG sebesar 4,69-99,09 persen, sedangkan 2 sampel tidak terdeteksi EG.

Hasil pengujian terhadap 2 sampel bahan baku pelarut Sorbitol yang juga disampling pada lokasi, terdeteksi mengandung EG dan DEG sebesar 0,03 persen-1,34 persen.

"Kalau ukuran anak kecil, ginjalnya kecil, minum cemaran EG tinggi banget, ini jadi masalah. Memang fakta yang ada, korbannya banyak balita," bebernya.

Untuk kasus tertentu, Piprim memperbolehkan pemberian obat sirup seperti epilepsi dan sakit kronis kainnya, namun dengan diskusi bersama dokter terlebih dahulu.

Sementara pada kasus-kasus simtomatik, artinya dengan gejala seperti batuk, pilek ringan, Piprim meminta untuk menghindari obat sirup hingga ada kebijakan baru.

"Makin cepat (dibawa ke rs) makin baik. Gejalanya anuria (tidak buang air kecil)dan kalau diperiksa kadar darah kreatin dan ureum meningkat,"  tegasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya