Kemenkes Sebut 30 Perovinsi Alami Peningkatan Kasus COVID-19

Ilustrasi COVID-19/virus corona
Sumber :
  • Freepik

VIVA Lifestyle – Pandemi COVID-19 masih belum usai. Hari ini, Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) memperbarui data infeksi kasus COVID-19 di Indonesia. Saat ini kasus COVID-19 terkonfirmasi mengalami peningkatan 47,24 persen, dalam satu minggu. 

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Menurut juru bicara Kemenkes, dr Mohammad Syahril, saat ini ada peningkatan kasus COVID-19 varian XBB yang harus jadi perhatian semua lapisan masyarakat.  Scroll untuk simak selengkapnya.

Dijelaskan, per 9 November ada 30 provinsi yang mengalami peningkatan kasus rata-rata harian dalam satu minggu, dan empat yang alami penurunan. Penambahan kasus baru COVID-19 sebanyak 6.186 kasus. Dengan penambahan kasus tersebut, secara keseluruhan kasus Corona di Indonesia menjadi 6.405.044.

3 Negara dengan Angka Bunuh Diri Tertinggi di Dunia, Terbaru di Indonesia!

"Ini memang menurun jadi tidak naik terus. Positivity rate memang tinggi 19,91 persen, atau 31.071 orang. Karena memang jumlah testing yang tidak tinggi," ujar dr Syahril saat press conference: Update Perkembangan Kasus COVID-19, Kamis 10 November 2022. 

Ia menambahkan, untuk tren fatality rate atau angka kematian, pada tahun 2020 itu tinggi dan saat ini sudah 24 persen, nanti akan dilihat dari angka kumulatif dari 100 ribu penduduk. 

Terpopuler: Ramalan Zodiak sampai Penjelasan Buya Yahya Soal Panggilan Pak Haji

"Pada hari kemarin (Rabu) ada 37 orang meninggal dan kita memang masih masuk level 1. Secara nasional saat ini kita masuk level satu, tapi kita harus hati-hati, karena ada peningkatan," ujarnya.

Sampai dengan Oktober dan sampai saat ini yang masih mendominasi adalah varian BA4 dan BA5. Sedangkan untuk sub varian XBB sudah terlihat di pertengahan Oktober 2022. 

"Seperti halnya BA4 dan BA5, kalau melihat negera-negara lain akan mencapai puncaknya ada yang 24 hari atau 25 hari. Dan tercatat sampai hari ini XBB sudah ada 38 kasus," tuturnya.

Saat ini ada 10 provinsi yang sudah ditemukan yaitu di Bali, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Sumatera Utara dan Riau. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya