Melly Goeslaw Jalani Operasi Bariatrik, Ternyata Baik untuk Pasien Diabetes

Ilustrasi wanita memeriksa gula darah
Sumber :
  • eatthis.com

VIVA Lifestyle –  Beberapa waktu belakangan ini istilah bedah bariatrik begitu familiar di kalangan masyarakat tanah air. Hal ini menyusul dengan sosok penyanyi Melly Goeslaw yang beberapa bulan lalu menjalani operasi bariatrik untuk membantu untuk menurunkan berat badan.

Terpopuler: 5 Minuman Hambat Penurunan Berat Badan, 100 Wanita Rayakan Hari Kartini di Puncak Gunung

Lantas apa itu operasi bariatrik yang pernah dijalani oleh Melly Goeslaw? Dijelaskan oleh Spesialis bedah subspesialis bedah digestif RS Pondok Indah-Pondok Indah, Dr. dr. Peter Ian Limas, Sp.B,SubSp.BDig, menjelaskan bahwa bedah bariatrik hadir sebagai opsi lebih efektif untuk menangani kasus obesitas. Scrolll untuk simak artikel selengkapnya.

"Bedah bariatrik, itu adalah pembedahan untuk menolong orang yang memiliki kelebihan berat badan dengan memodifikasi saluran pencernaan supaya pasien terrestriksi makannya," kata dia dalam media diskusi RSPI di Gran Hyatt Jakarta, Jumat 11 November 2022.

6 Olahraga Ringan untuk Membakar Kalori dan Mengembalikan Kebugaran Tubuh Setelah Lebaran

Lebih lanjut, proses bedah bariatrik ini akan menyebabkan terjadinya peningkatan  hormon GLP-1 yang memperbaiki metabolisme gula oleh insulin. Hal itu kemudian dapat membantu menghilangkan rasa lapar pasien, memodifikasi profil hormon pasien sehingga lebih efektif bekerja, hingga membantu mengurangi kalori yang diserap tubuh.

Dijelaskan oleh Peter lebih lanjut, bedah bariatrik ini berbeda dengan bedah kosmetik lainnya seperti sedot lemak. Sebab, pada  bedah kosmetik hanya bertindak memperbaiki penampilan tanpa menyentuh akar persoalannya.

Kolesterol Hingga Diabetes Bermunculan Usai Lebaran? Dokter Ungkap Penyebab dan Cara Atasinya

Melly Goeslaw

Photo :
  • Instagram @melly_goeslaw

"Ini beda dengan bedah kosmetik untuk bentuk tubuh, kalau bedah bariatrik ini lebih menurunkan gangguan metabolisme," kata dia lebih lanjut.

Selain itu, dijelaskan oleh Peter bahwa tindakan bedah bariatrik juga terbukti bermanfaat bagi pasien yang memiliki komorbid diabetes, hipertensi, dan efek dominonya dapat mengurangi bahkan menghilangkan risiko gangguan jantung dan ginjal, stroke, hingga kanker.

"Kesehatan ini jelas sangat besar yang paling dilihat penurunan obesitas dari usia muda mengalami penurunan usia sampai 10 tahun. Diabetes sangat menurun dengan baik, meski tidak hilang 100 persen tapi dengan cara bedah ini insulin yang diproduksi bisa lebih banyak dan efektif sehingga gejala diabet hilang," kata dia.

Untuk operasi ini, diungkap Peter, diperuntukkan pada pasien dengan indeks massa tubuh (IMT) di atas 35 tanpa komorbid atau IMT di atas 30 yang memiliki komorbid diabetes ataupun hipertensi, dan/atau telah gagal menurunkan berat badan dengan perubahan gaya hidup (diet dan olahraga).

Sebelum melakukan tindakan, pemeriksaan awal akan dilakukan melalui pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan jantung, USG dengan teropong (endoskopi) untuk melihat kondisi kerongkongan dan lambung, serta pengecekan sleep study untuk mengetahui ada tidaknya kondisi sleep apnea.

Begitu hasil pemeriksaan didapat, pasien pun diwajibkan untuk berkonsultasi dengan beberapa dokter seperti dokter spesialis gizi klinik, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, dokter spesialis penyakit dalam dengan kompetensi sesuai dengan kebutuhan pada saat sebelum dan sesudah tindakan bariatrik, serta dokter spesialis anestesi.

Pemeriksaan-pemeriksaan tersebut akan menentukan layak tidaknya seseorang menjalani prosedur bariatrik dan juga menjadi faktor penentu tindakan bedah bariatrik apa yang sesuai untuk dilakukan. Pasien pun diimbau untuk menjalani diet rendah kalori (1.000 kilo kalori) selama sekitar dua minggu sebelum tindakan. Hal ini dilakukan untuk mengecilkan organ hati sehingga tidak menutupi lapang pandang ketika dilakukan tindakan bedah bariatrik.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya