Tinjau Korban Gempa di Cianjur, Menkes: yang Dirawat Jangan Sampai Meninggal

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Sumber :
  • youtube

VIVA Lifestyle – Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin meninjau kesiapan rumah sakit di Cianjur pada Rabu sore, 23 November 2022. Peninjauan tersebut untuk memastikan korban luka berat maupun korban luka ringan tertangani dengan baik pasca kejadian gempa dengan magnitudo 5,6.

Gunung Kidul Yogyakarta Diguncang Gempa, Getaran Terasa hingga Pacitan

"Saya datang untuk memastikan kesiapan seluruh rumah sakit di Cianjur. Tujuannya satu, untuk orang yang dirawat jangan sampai ada yang meninggal itu saja,” ujar Menkes Budi di Cianjur, dikutip dari keterangan pers Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Menkes Budi meminta kepada tenaga kesehatan untuk fokus kepada orang yang sakit luka berat jangan sampai meninggal dan orang yang sakit luka ringan cepat sembuh. Tim Kementerian Kesehatan sudah mengidentifikasi jumlah pasien luka berat sebanyak 474 orang dan pasien luka ringan sekitar 1.800 orang.

Gempa Susulan Masih Terus Muncul, Jumlah Pengungsi di Pulau Bawean Kian Bertambah

VIVA Militer: Prajurit Kopassus mencari korban tertimbun longsor gempa Cianjur

Photo :
  • Pen. Kopassus

“Pasien luka berat yang berjumlah 474 itu, 140 orang di antaranya sudah dirujuk ke rumah sakit di wilayah sekitar seperti Bogor, Sukabumi, dan Bandung,” ucap Menkes.

Top Trending: Arti Gempa Bulan Ramadhan Menurut Primbon Jawa, Jayabaya Ramalkan Pulau Jawa Ini

Sisanya, lanjut Menkes, pasien dengan luka ringan mau diidentifikasi di mana saja mereka berada, kondisinya seperti apa, bisa dirawat atau tidak, kecukupan fasilitasnya, sampai keberadaan dokter yang bertugas.

“Dokter sekarang sudah berdatangan, yang dibutuhkan adalah dokter spesialis ortopedi dan bedah. Itu timnya sudah datang ada dari RS Hasan Sadikin, Bandung, RS Cipto Mangunkusumo, ada juga dokter dari TNI,” tutur Menkes.

Saat ini yang kurang adalah ruang operasi. Menkes Budi telah memeriksa ketersediaan ruang operasi di setiap rumah sakit di Cianjur, di antaranya di RS Bhayangkara ada 1 kamar operasi, di RSUD Sayang ada 8 ruang operasi, ruang tersebut bisa dipakai semua cuman perlu sedikit perbaikan. Kemudian di RS Dr. Hafiz terdapat 2 ruang operasi. Dan di RSUD Cimacan ada 4 ruang operasi yang bisa digunakan.

Menkes RI Budi Gunadi Sadikin

Photo :
  • VIVA/Ahmad Farhan Faris

“Jadi sebenarnya sudah cukup ada 15 ruang operasi kalau masing-masing ruang operasi menargetkan 10 kali tindakan. Artinya dalam sehari bisa ada 150 orang yang dioperasi. Dengan demikian 334 pasien bisa selesai dalam 3 hari sampai 4 hari,” tutur Menkes Budi.

Terkait obat-obatan, pasokan masih mencukupi karena jalur logistiknya terbuka.

"Obat-obatan tidak ada masalah. Saya tadi hanya melihat listrik mungkin perlu diperbaiki supaya alat-alat seperti CT Scan bisa digunakan. Itu penting sekali untuk bisa menangani masyarakat yang luka berat akibat gempa,” ungkap Menkes.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya