32 Bayi Dinyatakan Negatif HIV, Usai Lahir dari Seorang ODHA

Ilustrasi bayi.
Sumber :
  • Pexels

VIVA Lifestyle – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tangerang mencatat, sebanyak 32 bayi lahir dari seorang ODHA atau orang dengan HIV/AIDS. Kelahiran puluhan bayi itu tercatat sepanjang tahun 2022, dan dari hasil pemeriksaan puluhan bayi tersebut dinyatakan negatif HIV/AIDS.

Dokter Boyke Ungkap Gaya Bercinta Ini Nikmat Tapi 100 Kali Berisiko Tularkan HIV/AIDS

Konsultan HIV RSUD Kabupaten Tangerang, dr. I Gede Raikosa mengatakan, keberhasil sang ibu dengan HIV/AIDS, yang melahirkan anak dengan hasil negatif, melalui proses yang rutin, teliti dan cermat. Scroll untuk info selengkapnya.

"Sebanyak 32 bayi lahir dari ibu dengan HIV/AIDS, mereka semua pun negatif HIV/AIDS setelah si ibu melakulan serangkaian pengobatan rutin," katanya, Senin, 5 Desember 2022.

Ceritakan Pengalaman Mistis, Inul Daratista Pernah Muntah Darah

Dijelaskan Raikosa, sang ibu dengan HIV/AIDS ini melakukan berbagai treatment dengan mengikuti pengobatan dengan baik, tekun dan rutin selama saat mengandung si bayi atau sebelum mengandung.

Ilustrasi HIV/AIDS.

Photo :
  • Freepik
Tantrum pada Anak, Apakah Ada Kaitannya dengan Makanan yang Dikonsumsi Sang Ibu Selama Kehamilan?

"Misal si ibu tahu kalau dia terpapar, maka dia harus mengikuti pengobatan rutin, untuk bisa memgendalikan si virus ini. Namun, bila dia diketahui terjangkit saat minggu pertama hamil, tentu bisa juga kita kendalikan dengan pengobatan agar si anak tidak terpapar," ujarnya.

Tapi, bila penyakit HIV diketahui saat hamil, Raikosa menyebutkan adanya waktu tertentu, yakni minimal kurang dari 14 minggu.

"Kurang dari 14 minggu, si ibu jalani pengobatan rutin, rajin minum obat, maka si cabang bayi tidak terpapar," ungkapnya.

Wakil Ketua PAPDI Banten ini juga menyebutkan, para pasangan suami istri juga harus mendapati edukasi soal HIV/AIDS dengan program Notifikasi Pasangan.

"Nakes akan melakukan edukasi dan pemahaman kepada komunitas Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA), bilamana ada pasangannya yang rentan atau sudah terinveksi virus tersebut, maka dianjurkan untuk melakukan skrining HIV/AIDS. Sehingga, tidak tertular oleh pasangannya. Kalaupun sudah terlanjur tertular, harus melakukan pengobatan yang teratur agar hasilnya bisa bagus," ungkapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya