Celine Dion Tunda Konser karena Penyakit Langka, Ini Bahaya Stiff Person Syndrome

Celine Dion
Sumber :
  • instagram Celine Dion

VIVA Showbiz – Penyanyi Celine Dion akhirnya mengumumkan bahwa dokter telah mendiagnosa kondisi medis langka yang membuatnya membatalkan dan menunda konser selama setahun terakhir. Dokter mendiagnosa penyanyi asal Amerika Serikat itu dengan sebutan stiff person syndrome atau penyakit sindrom kaku.

Dalam unggahan di media sosialnya baru-baru ini, pelantun My Heart Will Go On itu membeberkan kondisinya dengan penuh air mata. Penyanyi 54 tahun itu mengaku tengah menderita sindrom kaku, di mana kondisi neurologis langka dan tidak dapat disembuhkan yang menyebabkan kejang otot yang parah dan kaku pada tungkai.

"Sayangnya, kejang ini memengaruhi setiap aspek kehidupan sehari-hari saya, terkadang menyebabkan kesulitan saat berjalan dan tidak memungkinkan saya menggunakan pita suara untuk bernyanyi seperti biasa," kata Celine Dion dalam video emosional yang diposting di Instagram, dikutip dari laman NPR.

Celine Dion

Photo :
  • Instagram Celine Dion

Ibu 3 anak itu telah berulang kali menunda dan membatalkan konser dalam satu tahun terakhir karena masalah kesehatan, yang sebelumnya dia gambarkan sebagai kejang otot yang parah dan terus-menerus. Terlebih, Dion sedang menjalani tur konser panjang di tahun 2020 yang terganggu oleh pandemi. Namun akhirnya ditetapkan untuk dimulai kembali pada bulan Februari, dengan 50 konser lainnya direncanakan, tetapi delapan telah dibatalkan dan 23 konser telah dijadwalkan ulang untuk tahun 2024.

"Yang saya tahu hanyalah bernyanyi," kata Dion, semakin emosional. "Itulah yang telah saya lakukan sepanjang hidup saya dan itulah yang paling saya sukai."

Gejala Parah Rentan Mengintai

National Institute of Neurological Disorders and Stroke, sebuah divisi dari National Institutes of Health, mendefinisikan sindrom kaku sebagai kelainan neurologis dengan ciri-ciri penyakit autoimun. Gangguan tersebut menyebabkan kekakuan otot yang berfluktuasi dan kejang yang dipicu oleh hal-hal seperti suara keras, suhu dingin, atau gerakan tiba-tiba. Kejang dapat menyebabkan atau memperparah jatuh, yang dapat menyebabkan cedera lebih lanjut.

"Postur tubuh yang tidak normal, sering membungkuk dan kaku, merupakan karakteristik dari gangguan tersebut. Orang dengan SPS bisa jadi terlalu sulit untuk berjalan atau bergerak, atau mereka takut meninggalkan rumah karena suara jalanan, seperti suara klakson, bisa memicu kejang dan jatuh," kata institut tersebut.

Sindrom kaku ini jarang terjadi. Kejadiannya hanya mempengaruhi sekitar satu atau dua dari sejuta orang, menurut Fakultas Kedokteran Johns Hopkins. Para peneliti tidak sepenuhnya memahami penyebab gangguan tersebut, kata NIH, tapi bisa jadi akibat gangguan autoimun di otak dan sumsum tulang belakang.

Celine Dion

Photo :
  • Instagram/@Celine DIon

Orang dengan SPS memiliki tingkat antibodi yang tinggi yang menargetkan enzim yang mensintesis neurotransmitter penting di otak. Gangguan ini tidak dapat disembuhkan, tetapi pengobatan dengan pelemas otot dan antikonvulsan dapat membantu memperbaiki dan mengendalikan gejala, kata dokter.

Dalam pengumumannya, Dion mengatakan dia mendapatkan kekuatan dari ketiga anaknya dan yakin dia sedang menuju pemulihan.

"Saya bekerja keras dengan terapis kedokteran olahraga saya setiap hari untuk membangun kembali kekuatan dan kemampuan saya untuk tampil setiap hari," katanya. "Tapi saya harus mengakui bahwa ini adalah perjuangan."

Dion adalah salah satu vokalis tersukses sepanjang masa. Dia telah menjual lebih dari 200 juta rekaman di seluruh dunia dan memiliki banyak single yang mencapai No. 1 di tangga lagu Billboard, termasuk "My Heart Will Go On," "The Power Of Love" dan "It's All Coming Back To Me Now." Tempat tinggalnya selama bertahun-tahun di Las Vegas termasuk yang paling menguntungkan sepanjang masa.

Armand Maulana Kecewa, Tiket Konser Hans Zimmer di London Ternyata Scam
Salma Idol

3 Penyanyi Beragama Muslim yang Menyukai Lagu Rohani Nonis, Siapa Saja?

Sejumlah penyanyi yang menganut agama Islam menunjukkan ketertarikan pada lagu-lagu rohani nonis. Mereka memiliki latar belakang dan alasan yang berbeda-beda.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024