Mengenal Ilmu Genomik, Banyak Berperan Penting di Masa Pandemi

Ilustrasi laboratorium.
Sumber :
  • Freepik/pressfoto

VIVA Lifestyle – Genomik menjadi salah satu ilmu kedokteran penting yang saat ini sedang dikembangkan di Indonesia. Perkembangan teknologi untuk ilmu genomik berkembang dengan pesat dalam satu dekade belakangan ini. Hal itu dimulai dengan upaya pengurutan genom manusia atau whole genome sequencing pada awal tahun 2000 dan terus berlanjut hingga saat ini

Ada banyak upaya yang didapatkan dari melakukan pengurutan seluruh genom atau whole genome sequencing pada manusia salah satunya adalah pengobatan yang dipersonalisasi atau ‘Personalize Medicine dan Treatment ’. Ilmu genomik juga telah menunjukan kelebihannya saat pandemi COVID-19 melanda negeri dengan memberikan alat diagnosis yang cepat dan akurat, pengobatan yang tepat (presisi) dan efektif hingga pengembangan vaksin berbasis mRNA.

Akan tetapi, perkembangan Ilmu genomik sendiri sebenarnya masih minim diketahui oleh masyarakat Indonesia. Genomik merupakan studi tentang seluruh genome dari suatu organisme. Ilmu ini mempelajari fokus terhadap gen-gen yang dimiliki oleh makhluk hidup, baik itu tumbuhan, hewan ataupun manusia dan epigenetic.

Ilustrasi laboratorium.

Photo :
  • Freepik/freepik

Indonesia menjadi negara dengan keragaman etnis paling tinggi di dunia (Badan Pusat Statistik, 2010) mengakibatkan Indonesia dapat mengoptimalkan kelebihan ilmu genomik untuk peningkatan kesehatan bagi masyarakat Indonesia. 

Ilmu genomik dalam perkembangannya juga memungkinkan para ahli untuk mempelajari keanekaragaman gen dari suatu populasi tanaman dan organisme lainnya. Dengan tingginya keanekaragaman hayati di Indonesia, penerapan ilmu genomik yang tepat dapat mengungkapkan kekayaan genetik biodiversitas di Indonesia.

Kini, Indonesia telah memiliki wadah untuk mendorong pengembangan dan penerapan ilmu genomik dengan sebaik mungkin melalui Asosiasi Genomik Indonesia (AGI). Perkumpulan ini diinisiasi oleh DR. dr. Ivan R. Sini, SpOG, Adrian Lembong, drg. Adittya, MARS, Levana Sari, Prof Hera Sundoyo dan dr. Ariel Pradipta, Ph.D,. AGI. didirikan pada tanggal 11 Agustus 2022, dan mendapat pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM tanggal 8 September 2022, dengan penyelenggaraan MUNAS pertama di tanggal 16 Desember 2022.

“Teknologi genomik manusia dianggap penting dan memiliki manfaat potensi yang luas pada pelayanan kesehatan karena dapat mendeteksi penyakit sejak dini untuk penyakit mematikan seperti kanker, stroke, jantung dan ginjal. Oleh karena itu pentingnya kolaborasi dan berbagi pengetahuan antar anggota. Kolaborasi menjadi kunci dalam peningkatan kapasitas genomik. Dan kolaborasi tersebut tidak hanya diantara pemerintah saja, tetapi juga melibatkan sektor swasta dan para peneliti di universitas maupun institusi penelitian”. ujar Ivan Sini, dalam acara peresmian AGI di Kantor Morula IVF, Menteng, Jakarta, Jumat 16 Desember 2022.

Keuskupan Agung Jakarta Sebut Paus Fransiskus Akan Kunjungi Indonesia September 2024

Melalui kolaborasi dan komunikasi dengan berbagai institusi, asosiasi bermaksud untuk dapat membagikan dasar ilmu praktik terbaik atau best practice dalam ilmu genomik. Kegiatan perkumpulan asosiasi akan membantu mempercepat penggunaan teknologi ilmu genomik di bidang hayati secara luas dan dapat dirasakan oleh seluruh kalangan masyarakat Indonesia.

Asosiasi Genomik Indonesia (AGI).

Photo :
  • VIVA/Rizkya Fajarani Bahar
Menkes: Implementasi Nyamuk Ber-Wolbachia untuk Tanggulangi Dengue Mulai Bergulir

Asosiasi Genomik Indonesia akan memberikan dukungan kepada pemerintah terhadap berbagai kebijakan terhadap berbagai standar kerja ilmiah dan industri yang dapat membantu pengembangan ilmu genomik. Dengan koordinasi yang baik, Asosiasi Genomik Indonesia akan menjadi jembatan para anggotanya untuk melakukan kerja sama dengan berbagai pihak dalam rangka pengembangan penelitian dan terapan ilmu genomik sesuai dengan peraturan yang berlaku. 

Dengan didasari pada kesamaan visi dan misi, AGI saat ini  telah memiliki 10 organisasi yang tergabung serta lebih dari 30 anggota yang berkomitmen untuk mendorong pengembangan dan penerapan ilmu genomik dengan sebaik mungkin. 

Kapten Vincent Kena Flu Singapura Sampai Bernanah: Lebih Sengsara dari COVID!

DR. dr. Ivan R. Sini, GDRM MMIS FRANZCOG SpOG selaku Ketua Umum Asosiasi Genomik Indonesia menjelaskan bahwa Perkumpulan Asosiasi Geonomik Indonesia memiliki komitmen dalam pengembangan dan penerapan ilmu Genomik untuk masyarakat Indonesia. 

Dengan mengetahui pola genomik pada pasien, proses pemeriksaan, perawatan dan pengobatan dilakukan dengan spesifik, sehingga lebih efisien dan efektif, biayanya juga lebih murah. Harapannya Perkumpulan Asosiasi Genomik Indonesia ini dapat membantu mempercepat teknologi genomik dan memastikan kemajuan di bidang genomik dapat dirasakan oleh masyarakat luas.

Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Rahmat Bagja

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Ketua Bawaslu RI mengatakan bahwa Pilkada Serentak 2024 berbeda dan jauh lebih kompleks dibandingkan dengan penyelenggaraan pilkada serentak sebelumnya.

img_title
VIVA.co.id
22 April 2024