Omicron BF.7 Picu Lonjakan Kasus COVID-19 di China, Seberapa Bahaya?

Ilustrasi COVID-19/virus corona.
Ilustrasi COVID-19/virus corona.
Sumber :
  • Pixabay/mattthewafflecat

VIVA Lifestyle – Sejak varian COVID-19 omicron muncul pada akhir 2021, ia berkembang pesat menjadi beberapa subvarian. Satu subvarian, BF.7, baru-baru ini diidentifikasi sebagai varian utama yang menyebar di Beijing, dan berkontribusi terhadap lonjakan COVID-19 yang lebih luas di China.

Tapi apa fakta soal varian baru ini, dan seberapa mematikan?

Dikutip dari laman Asia Times, BF.7, kependekan dari BA.5.2.1.7, adalah turunan dari varian omicron BA.5. Laporan dari China menunjukkan BF.7 memiliki kemampuan infeksi terkuat dari subvarian omicron di negara tersebut, lebih cepat menular daripada varian lain.

Ilustrasi COVID-19/virus corona

Ilustrasi COVID-19/virus corona

Photo :
  • Freepik

Selain itu, BF.7 memiliki masa inkubasi lebih pendek, dan dengan kapasitas lebih besar untuk menginfeksi orang yang pernah mengalami infeksi COVID-19 sebelumnya atau telah divaksinasi, atau keduanya.

Penularan Tinggi

Untuk memasukkan ini ke dalam konteks, BF.7 diyakini memiliki R0, atau bilangan reproduksi dasar, dari 10 hingga 18,6. Artinya, satu orang yang terinfeksi akan menularkan virus ke rata-rata 10 hingga 18,6 orang lainnya. Penelitian telah menunjukkan omicron memiliki R0 rata-rata 5,08.

Halaman Selanjutnya
img_title