Duduk Terlalu Lama Picu Sindrom Kematian Bokong, Bahayakah?

Ilustrasi wanita duduk
Sumber :
  • Pixabay/StockSnap

VIVA Lifestyle – Banyak kaum urban yang produktif di pagi hari namun terlalu lama duduk di siang hingga sore hari untuk bekerja dengan menatap layar gadget. Tanpa disadari, duduk terlalu lama tersebut dapat memicu bahaya berupa sindrom kematian bokong yang kerap dikeluhkan anak-anak muda.

Belum Paham Alasan Meninggal, Anak Stevie Agnecya: Emang Mami Udah Tua?

Dikutip laman The Health Site, pinggul adalah kombinasi dari lemak dan otot. Otot gluteal yang membentuk pinggul termasuk yang terbesar di tubuh dan menjaga stabilitas, gerakan, dan postur tubuh. Meskipun sebagian besar dari kita tidak pernah mempertimbangkan fungsinya selain menempatkan kita di permukaan, hal itu dapat memengaruhi kesehatan punggung dan kaki Anda. 

Ilustrasi bekerja sambil duduk.

Photo :
  • U-Report
Bukan Pegal Biasa, Nyeri Punggung Bisa Jadi Pertanda Penyakit yang Lebih Serius

Gaya hidup yang tidak banyak bergerak saat ini dan duduk di atas bokong selama berjam-jam secara berurutan menyebabkan kondisi tertentu yang disebut sindrom kematian bokong. Lantas, apa maksud dari sindrom tersebut dan bagaimana gejalanya?

Sindrom kematian bokong secara klinis disebut amnesia gluteal karena otot-otot ini mungkin melupakan tujuan utamanya untuk menopang panggul dan menjaga tubuh tetap sejajar. Amnesia otot bokong ini terjadi ketika seseorang menghabiskan terlalu banyak waktu untuk duduk di kursi atau mobil atau sofa.

5 Doggy Style Janjikan Sensasi Melayang hingga Janjikan Ketagihan Buat Istri

Otot gluteal dikenal untuk menstabilkan panggul. Jika mereka melemah atau cedera, itu dapat menyebabkan nyeri punggung bawah, dan masalah lutut dan pergelangan kaki. Menurut beberapa ahli, saat berada dalam posisi duduk dalam waktu lama, otot lain yang disebut fleksor pinggul berkontraksi sementara glutes mengendur. Jika kita mempertahankan posisi tersebut untuk waktu yang lama, kita memicu otot bokong menjadi lemah.

Ilustrasi bokong sakit

Photo :
  • express.co.uk

Pelari Berisiko Lebih Tinggi

Orang yang banyak berlari berisiko lebih tinggi terkena kondisi tersebut jika mereka menghabiskan terlalu banyak waktu tidak berlari di meja. Alasannya mungkin karena orang-orang tersebut yakni atlet dan bahkan penari, berlari atau melakukan aktivitas dalam waktu yang lebih lama dan kemudian duduk dalam waktu yang lebih lama. Karenanya, otot mereka tetap dalam posisi yang sama untuk waktu yang lama

Ilustrasi olahraga/lari.

Photo :
  • Freepik/master1305

Gerakan Intermiten adalah Jalan Keluarnya

Cara terbaik untuk menghindari menderita sindrom pantat mati adalah dengan memberi ruang untuk gerakan berkala di antara sesi duduk yang lama. Seseorang dapat terlibat dalam aktivitas seperti berjalan-jalan kecil atau menaiki tangga. Seseorang juga dapat melakukan kompresi dingin atau melakukan latihan yang dapat mengangkat kaki Anda dan memberikan aktivitas pada otot bokong Anda seperti jongkok.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya