Punya Kulit Berminyak, Memangnya Masih Butuh Pelembab?

 Kulit Wajah
Kulit Wajah
Sumber :
  • U-Report

VIVA Lifestyle – Satu satu kesalahpahaman yang sering ditemukan dalam hal perawatan kulit adalah orang-orang yang memiliki tipe kulit berminyak menganggap bahwa mereka tidak memerlukan pelembab.

Mereka menganggap kulitnya yang berminyak sudah berfungsi untuk melembabkan kulit mereka sehingga mereka tidak lagi membutuhkan hidrasi tambahan dari pelembab. Padahal faktanya, kulit berminyak dan kulit terhidrasi merupakan dua hal yang berbeda. Scroll untuk simak artikel selengkapnya.

Pada dasarnya, minyak kulit berhubungan dengan zat lilin yang disebut sebagai sebum. Kemudian, sebum ini disekresikan oleh kelenjar sebaceous untuk menjaga fungsi penghalang kulit. Berbeda dengan minyak kulit, hidrasi kulit berhubungan dengan proses penyerapan air ke dalam lapisan kulit untuk mempertahankan kekenyalan, elastisitas, dan ketahanan. 

Dengan fakta seperti ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa sebum yang menumpuk atau kulit yang berminyak tidak sama dengan kulit yang terhidrasi dengan baik. Bahkan, pada banyak kesempatan, orang-orang yang memiliki tipe kulit berminyak, cenderung sangat berusaha untuk menghilangkan minyak di wajah mereka; salah satunya dengan mencuci muka secara sering.

Ilustrasi kulit wajah berminyak.

Ilustrasi kulit wajah berminyak.

Photo :
  • U-Report

Usaha untuk menghilangkan minyak di kulitnya seperti ini dapat menyebabkan kulit menjadi dehidrasi dan dapat meningkatkan risiko munculnya jerawat. Maka dari itu, tipe kulit berminyak pun tetap membutuhkan pelembab untuk menghidrasi kulitnya.

“Pasien dengan tipe kulit berminyak, jangan memilih pelembab dengan konsentrasi minyak yang tinggi atau moisturizer yang sangat tinggi (terlalu melembabkan). Hal ini perlu diperhatikan karena apabila pasien dengan tipe kulit berminyak memilih pelembab seperti ini, maka produksi minyaknya lebih tinggi lagi. Pasien dengan tipe kulit berminyak memiliki kelenjar minyak di dalam yang ketika terangsang, kelenjar tersebut akan menghasilkan lebih banyak minyak semingga bisa memicu munculnya jerawat,” Tutur dr. Ratna Defi, M. Biomed (AAM).

Halaman Selanjutnya
img_title