Menkes Ungkap Jenis Pangan Terbaik Cegah Masalah Gizi Anak

Menu gizi lengkap seimbang yang praktis (Dok.Pribadi)
Sumber :
  • vstory

VIVA Lifestyle – Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa nutrisi pada ibu dan anak harus menjadi fokus utama demi menjaga kesehatan generasi muda. Dijabarkan Menkes bahwa untuk mencegah stunting hal yang utama dilakukan adalah dengan intervensi spesifik pada ibu sejak remaja dan intervensi spesifik pada anak di usia 6 bulan sampai 24 bulan.

Menhub dan Menkes Ikut Pindah ke IKN Juli 2024, Basuki: Menkeu Belum 

"Stunting saya pesannya cuman dua yaitu intervensi spesifik pada ibu sejak remaja dengan memberikan tablet tambah darah dan pada anak usia 6 sampai 24 bulan dengan memberikan protein hewani pada MPASI,” ujar Menkes Budi, dikutip keterangan persnya.

Menkes Budi menjelaskan stunting merupakan kurang gizi yang mengakibatkan rendahnya IQ anak sebesar 20 persen di bawah rata-rata. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

Menkes: Kalau Mau Mencapai Indonesia Emas 2045, Masyarakat Harus Sehat dan Pintar

Dengan demikian jika dilihat dari sudut pandang pendapatan daerah, apabila SDM di suatu daerah memiliki IQ rendah maka pendapatan daerah akan rendah juga.

Karena masalahnya adalah jika seseorang dengan intelektual rendah maka dia tidak bisa bekerja dengan profesi yang lebih tinggi yang menghasilkan income yang juga lebih tinggi.

Jokowi Bersyukur Angka Stunting Turun dari 37 Persen Menjadi 21 Persen

Bahaya gizi buruk.

Photo :
  • U-Report

“Jadi kalau kita mau maju, pendapatannya tinggi, jangan sampai stunting. Karena kalau stunting itu intelektualnya 20 persen lebih rendah,” ucap Menkes Budi.

Untuk mencegah stunting, lanjut Menkes, yang paling penting adalah mesti intervensi spesifik jangan sampai ibu di usia remaja mengalami anemia.

Intervensinya dengan memberikan tablet tambah darah dan memastikan tablet tersebut diminum. Upaya lain yang juga penting adalah dengan memberikan protein hewani melalui MPASI sejak anak usia 6 sampai 24 bulan.

“Makanan tambahan ini saya sampaikan bukan biskuit tapi makan yang mengandung protein hewani bisa ikan, bisa ayam, bisa daging sapi, yang paling gampang adalah telur,” ucap Menkes Budi.

Faktanya, Indonesia masih menghadapi beberapa tantangan dalam mempersiapkan SDM unggul untuk kemajuan masa depan bangsa. Diantaranya pemerataan akses pendidikan dan nutrisi di seluruh daerah dan masih banyaknya masyarakat yang dalam kondisi kurang beruntung.

Ilustrasi PEKASAZI (Pembentukan Keluarga Sadar Gizi).

Photo :
  • vstory

Terlebih lagi, pandemi telah memberikan dampak dan tantangan yang besar terhadap akses pendidikan, kesehatan, dan ketahanan ekonomi. 

Kondisi tersebut semakin memperkuat fakta sebelumnya yang menunjukkan bahwa 9 dari 10 anak di Indonesia masih mengalami kekurangan akses nutrisi dan pendidikan yang memadai untuk bisa mencapai kemajuan. Maka, Menkes menekankan, kalau anak sudah stunting itu sudah telat sehingga jangan tunggu sampai stunting.

“Caranya adalah jika berat badan anak tidak naik maka harus langsung kirim ke Puskesmas untuk diintervensi dan diberi makanan tambahan selama 14 hari," tegas Menkes Budi.

Sebagai upaya mendukung visi pemerintah dalam mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul sejak dini untuk mewujudkan Generasi Emas 2045, Danone Specialized Nutrition (SN) Indonesia melalui merek susu pertumbuhan SGM Eksplor bekerja sama dengan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart), berkolaborasi melalui gerakan sosial ‘Tunjuk Tangan untuk Generasi Maju Indonesia’. 

Tujuan kegiatan ini untuk mendukung akses nutrisi dan pendidikan anak Indonesia melalui dukungan fasilitas laptop, paket perlengkapan sekolah mulai dari tas hingga alat tulis dan paket nutrisi bagi anak-anak PAUD di seluruh provinsi di Indonesia.

Kolaborasi ini didasari komitmen SGM Eksplor agar setiap anak memiliki potensi dan hak yang sama untuk meraih kemajuan, sehingga tidak ada anak yang boleh tertinggal dalam mendapatkan akses kemajuan, termasuk akses nutrisi dan pendidikan.

“Padahal, pemenuhan akses nutrisi dan pendidikan merupakan dua hal utama yang perlu dimiliki oleh setiap anak untuk bisa tumbuh menjadi anak generasi maju. Bahkan dua faktor tersebut merupakan salah satu tolak ukur kemajuan suatu bangsa.1 Itu sebabnya, SGM Eksplor mengajak berbagai pihak, salah satunya Alfamart untuk berkolaborasi dalam meningkatkan standar nutrisi dan pendidikan anak Indonesia di berbagai daerah, terutama bagi mereka yang membutuhkan,” jelas Senior Brand Manager SGM Eksplor, Shiera Syabila Maulidya.

Program donasi kolaborasi SGM Eksplor dan Alfamart ini mengajak konsumen untuk bersama-sama berpartisipasi dalam mendukung kemajuan lebih banyak lagi anak Indonesia.

Setiap pembelian produk SGM Eksplor 1Plus, 3Plus, dan 5Plus di periode 1 Agustus-31 Oktober 2022, di jaringan gerai Alfamart ataupun melalui aplikasi Alfacart dan Alfagift, akan dikonversikan dalam bentuk dukungan akses pendidikan dan nutrisi bagi anak Indonesia yang membutuhkan. 

Untuk dukungan 40.000 paket akses nutrisi selama 3 bulan disalurkan kepada 5.000 anak PAUD di atas 3 tahun dari 250 PAUD yang membutuhkan, dari Aceh hingga Papua.

Sedangkan, dukungan akses pendidikan berupa 750 fasilitas pendukung pembelajaran dengan rincian 250 laptop, 250 paket buku dan 250 paket alat tulis bagi anak-anak PAUD yang berada di seluruh wilayah Indonesia, dari Aceh hingga Papua. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya