Kasus COVID-19 Tinggi di China, Ketua Satgas Tanggapi Polemik Kedatangan Turis Tiongkok ke Bali

Kedatangan perdana wisatawan China di Bali.
Sumber :
  • VIVA/Maha Liarosh.

VIVA Lifestyle – Akhir pekan lalu setidaknya 210 turis asal China tiba di Bali. Kedatangan turis asal Tiongkok tersebut sontak cukup menjadi concern bagi sejumlah masyarakat di Tanah Air, mengingat kasus COVID-19 di Negeri Tirai Bambu itu beberapa waktu belakangan ini tengah meningkat angka penyebarannya.

Soal Lemahnya Penegakkan Aturan ke Tiktok, Ekonom Singgung Ambisi Jalur Sutra Tiongkok

Berbeda dengan sejumlah negara seperti Korea Selatan dan Jerman yang menerapkan sistem testing kepada wisatawan asal China yang berkunjung ke negaranya, Indonesia tidak menerapkan sistem tersebut.

Terkait hal itu, Ketua Satgas COVID-19 PB IDI, Dr.dr. Erlina Burhan, Sp.P (K), MSc, mengungkap bahwa idealnya setiap orang yang datang dari negara dengan kasus tinggi perlu dilakukan testing.

BI Sediakan 208 Titik Penukaran Uang Tunai di Wilayah Bali Untuk Lebaran 2024

Gubernur Bali Wayan Koster menyambut kedatangan perdana wisatawan China.

Photo :
  • VIVA/Maha Liarosh.

Hal ini untuk mengetahui status orang tersebut apakah membawa infeksi virus COVID-19 atau tidak. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

Hajar China, Indonesia Juara EA Sports FC Pro Mobile Festival 2024

"Idealnya pendatang dari negara yang kasus tinggi lebih baik ketahui statusnya apakah yang datang membawa infeksi covid atau tidak. Tapi dalam kondisi saat ini kemudian itu akan mengganggu keberlangsungan program tourisme di Indonesia," ungkap Erlina Burhan dalam virtual conference, Rabu 25 Januari 2023.

Namun demikian, pihak PB IDI menghimbau kepada masyarakat Bali khususnya dan masyarakat lainnya di Tanah Air yang berinteraksi erat dengan orang-orang dari negara dengan kasus COVID-19 yang tinggi untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Hal ini untuk menjaga diri sendiri.

Gubernur Bali Wayan Koster menyambut kedatangan perdana wisatawan China.

Photo :
  • VIVA/Maha Liarosh.

"Mungkin kami dari PB IDI menghimbau untuk masyarakat Bali atau masyarakat manapun yang berinteraksi erat dengan orang-orang dari negara yang kasus banyak memperketat protokol kesehatannya,  maskernya jangan kendor, berjarak dengan mereka, rajin mencuci tangan, jangan lupa gizinya diperhatikan. Idealnya tidak bisa kita capai maka berkewajiban melindungi diri sendiri," kata Erlina.

Erlina memaklumi keputusan pemerintah untuk tidak menerapkan sistem testing kepada wisatawan asal China tersebut lantaran untuk kembali membangkitkan pariwisata tanah air yang sempat terpuruk akibat COVID-19.

"Memang dari pemerintah menginginkan peningkatan pariwisata sehingga agak berat bagi pemerintah mengambil sikap seperti Korea Selatan dan Jerman yang memperketat dan memberlakukan tes COVID-19 dari negara tertentu," jelas Erlina.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya