Kanker Payudara Bisa Terjadi Karena Faktor Keturunan, Begini Cara Atasinya

Ilustrasi kanker payudara.
Sumber :
  • Pixabay/pexels

VIVA Lifestyle – Masyarakat Indonesia terutama para wanita diimbau untuk lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit kanker payudara, mengingat angka kasusnya yang belakangan ini kian meningkat.

Waspada! DBD di Indonesia Melonjak Hampir 3 Kali Lipat pada Kuartal I 2024

Berdasarkan data Globocan tahun 2020, jumlah kanker baru di dunia paling banyak disumbangkan oleh kanker payudara yaitu  2.261.415 kasus dengan jumlah kematian hingga 654.956 kasus. Scroll selanjutnya ya.

Sementara di Indonesia, kasus baru kanker payudara mencapai 68.858 (16,6%) dari keseluruhan 396.914 kasus. Angka kematiannya pun cukup tinggi yakni mencapai lebih dari 22 ribu jiwa. 

Rektor UNU Gorontalo Diduga Lecehkan 12 Mahasiswi, Dosen dan Staf di Kampus

Kanker payudara

Photo :
  • U-Report

Munculnya kanker payudara dalam tubuh seseorang bisa disebabkan karena adanya mutasi genetika atau faktor keturunan. Kanker tersebut bermula dari kelainan gen yang kemudian bermutasi sehingga bisa menurun ke anak maupun anggota keluarga lainnya.

Heboh Kasus Korupsi Rp3.000 T dari Rafael Alun yang Mengalir ke 25 Artis, Begini Faktanya

"Memang iya, jelas berhubungan (kanker dan gen) karena ini terkait dengan kelainan gen. Dari kelainan gen itu kemudian terjadi mutasi," jelas  dr. M. Yadi Permana, SpB(K)Onk, selaku Sekjen Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia (PERABOI), dalam media briefing, Kamis, 2 Februari 2023.

Terkait dengan kanker payudara, terjadi mutasi gen BRCA 1 dan BRCA 2 yang banyak terjadi pada wanita berusia di atas 50 tahun. Menurut dokter Yadi, pada wanita di usia tersebut bisa terjadi mutasi gen kanker payudara hingga 50 persen.

Ilustrasi Kanker Payudara

Photo :
  • U-Report

Maka dari itu, para wanita dianjurkan melakukan pemeriksaan kesehatan untuk mengetahui apakah ada indikasi mutasi gen dalam darahnya yang dapat menyebabkan penyebaran sel kanker di keturunannya kelak.

"Bagaimana cara tahunya? Kita cek dari awal, dari darah, apakah ada mutasi gen. Tetapi indikasi untuk pemeriksaan gen ini adalah pada wanita yang pada pohon silsilah keluarganya seperti bibi, ibu, tante, atau nenek  itu ada yang pernah sakit kanker payudara," paparnya.

Meskipun pembawa gen tersebut sudah pernah menjalani pengobatan kanker payudara, hal itu tidak menutup kemungkinan mutasi gen bisa terus terjadi.

Kanker payudara

Photo :
  • https://news.ubc.ca/

Untuk menghindari penularan kanker payudara melalui mutasi genetik, dokter Yadi menjelaskan pentingnya menerapkan pola hidup yang sehat.

"Kita tidak bisa memilih punya ibu yang sakit kanker payudara atau tidak. Tapi kita bisa memilih pola hidup yang sehat, menikah di usia yang cukup, dan menyusui anak. Sehingga resiko menurunkan kanker payudara semakin kecil," katanya.

"Kita juga bisa memilih menggunakan kontrasepsi hormonal jangan sampai lebih dari 8-10 tahun karena itu akan meningkatkan resiko terjadinya kanker," imbuhnya.

Cegah kanker payudara

Photo :
  • U-Report

Sementara itu, untuk mencegah timbulnya sel kanker pada tubuh dokter Yadi menyarankan agar lebih banyak mengonsumsi makanan yang mengandung zat antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas.

"Sebenarnya, zat-zat antioksidan bisa menangani masalah radikal bebas yang bisa memicu terjadinya mutasi, hingga muncul kanker. Tentunya itu bisa didapatkan pada buah-buahan dan sayur segar," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya