Ternyata Gak Semua Kanker Harus Kemoterapi, Kok Bisa?

Ilustrasi kanker.
Sumber :
  • Times of India

VIVA Lifestyle – Kanker payudara kini menjadi salah satu penyakit yang menuai banyak perhatian karena angka kasusnya yang sangat tinggi.

Ruben Onsu Tes Kesehatan Sampai 48 Kali, Curiga Ada yang Janggal Sama Penyakitnya

Berdasarkan data Globocan tahun 2020, jumlah kanker baru di dunia paling banyak disumbangkan oleh kanker payudara yaitu 2.261.415 kasus dengan jumlah kematian hingga 654.956 kasus. Scroll selanjutnya ya.

Sementara di Indonesia, kasus baru kanker payudara mencapai 68.858 (16,6%) dari keseluruhan 396.914 kasus. Angka kematiannya pun cukup tinggi yakni mencapai lebih dari 22 ribu jiwa.

Ternyata Buah Delima Punya Manfaat untuk Sembuhkan Kanker, Benarkah?

Kanker Payudara. Foto: pixabay.com

Photo :
  • vstory

Kanker payudara terjadi karena adanya pertumbuhan sel-sel abnormal di bagian payudara. Biasanya, hal itu ditandai dengan munculnya benjolan yang bisa terasa hingga ke permukaan kulit. Pertumbuhan sel-sel itu disebabkan oleh mutasi gen yang sebabnya bisa karena faktor genetik maupun lingkungan dan gaya hidup.

Perkembangan Terbaru Pengobatan TBC Resisten Obat, Bikin Cepat Sembuh dengan Obat Ini!

Salah satu pengobatan yang identik dengan kanker adalah kemoterapi. Kemoterapi adalah proses pengobatan atau obat-obatan yang digunakan untuk mengatasi penyakit kanker. Prosesnya sama dengan memasukan obat ke dalam tubuh melalui infus.

"Kemoterapi itu memasukkan obat lewat infus tergantung jenis obatnya. Bisa dua sampai tiga jenis obat. Lalu, pemberian dilakukan dalam jangka waktu tertentu misalnya tiga hingga enam jam," jelas dr. M. Yadi Permana, SpB(K)Onk, selaku Sekjen Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia (PERABOI), dalam media briefing, Kamis 2 Februari 2023.

Ilustrasi kanker payudara.

Photo :

Banyak penderita kanker yang khawatir akan berakhir dengan kemoterapi hingga mengalami berbagai efek samping dari pengobatan itu seperti kebotakan. Namun, Yadi menjelaskan tidak semua jenis kanker wajib melakukan kemoterapi.

"Misalnya pada kanker payudara, stadium satu dengan jenis sel kanker tertentu ada yang tidak perlu pakai kemoterapi," kata Yadi Permana.

Oleh karena itu, Yadi menyarankan para pasien kanker untuk memastikan terlebih dahulu kepada dokter apakah kemoterapi menjadi pengobatan utama atau hanya tambahan bagi dirinya. Sebab, bergantung pada stadium dan jenis sel kankernya, tidak semua hal yang berhubungan dengan kanker harus menjalani kemoterapi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya