Mengenal Bedah Plastik Rekonstruksi, Solusi Kualitas Hidup Baik Bagi Penyintas Kanker Payudara

Ilustrasi kanker payudara.
Sumber :
  • Pixabay/pexels

VIVA Lifestyle – Kanker payudara dapat berdampak pada sel ganas yang menjalar hingga mengharuskan operasi pengangkatan jaringannya dilakukan untuk mencegah penyebaran ke organ lainnya. Kendati begitu, kondisi ini tentu memberi dampak pada pasien itu sendiri lantaran bentuk payudaranya tak seperti sediakala atau bahkan bisa jadi harus direlakan 'menghilang'.

Dilarikan ke Rumah Sakit, Parto Patrio Jalani Operasi

Bedah plastik rekonstruksi berfokus pada upaya dalam memulihkan bentuk dan fungsi tubuh yang abnormal, baik yang disebabkan oleh kelainan bawaan lahir, cedera, tumor, infeksi, kelainan metabolisme. Termasuk juga akibat kanker payudara yang mengakibatkan diangkatnya salah satu jaringan payudara.

"Rata-rata orang kena kanker payudara, satu sisi diangkat, itu sudah cukup puas. Yang penting bisa bersyukur telah sehat. Tapi, wanita tentu berhak dapat kualitas hidup yang baik, meski setelah pengangkatan sel kanker payudara," tutur Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik RS Pondok Indah, dr. Mohamad Rachadian Ramadan, Sp.B.P.R.E., SubSp.M.O.(K)., dalam temu media di Jakarta, Jumat 3 Februari 2023.

Jokowi Bersyukur Angka Stunting Turun dari 37 Persen Menjadi 21 Persen

Ilustrasi payudara

Photo :
  • Pixabay/ Foundry

Kanker payudara sendiri menyebabkan salah satu dari dua tindakan operasi perlu dilakukan yakni lumpektomi dan mastektomi. Pada mastektomi, dilakukan pembedahan dengan mengangkat seluruh jaringan payudara yang cenderung memicu pergolakan batin para pasien.

Melahirkan Berulang Kali Dapat Menjadi Risiko Kanker Serviks, Benarkah?

"Problem pasca operasi, berdasarkan testimoni pasien. Pertama, tidak nyaman saat berhubungan seksual dengan suami. Tentu saja karena ada suatu yang hilang. Istri tidak percaya diri," tutur dokter Subspesialis bedah mikro rekonstruksi dan onkoplastik itu.

"Tidak nyaman saat olahraga, rata-rata pasien disumpel silikon dengan pakai bra ukuran sama. Breast pad (silikon) nggak nyaman dipakai saat olahraga. Kalau pakai baju fitnes juga lebih ngepress bajunya. Sumpelannya bisa lonjat dari bra," sambungnya.

Dokter Rachadian melanjutkan bahwa kondisi pengangkatan seluruh jaringan payudara itu bisa berdampak pada rasa nyeri lantaran bagian tersebut sangat sensitif. Selain itu, ada kekhawatiran dalam menyesuaikan pakaian karena tubuh tidak lagi estetik.

"(Perawatan) kanker itu untuk urusan hidup dan mati, tapi urusan rekonstruksi ini lebih ke kualitas hidup, saya rasa semua orang berhak hidup dengan kualitas yang baik," jelasnya.

Ilustrasi Payudara

Photo :
  • U-Report

Ada pun pilihan rekonstruksi terdiri dari tiga antara lain implan, flap, dan inovasi terbaru dengan DIEP (deep inferior epigastric perforators). Ketiganya menjadikan ukuran payudara kembali seperti sedia kala dengan berbagai bahan yang ada, yang disesuaikan keputusan pasien.

"Pada prinsipnya, rekonstruksi ini mengganti volume yang hilang. Ganti sesuatu yang hilang dengan yang sama," terangnya.

Ada pun pada implant, menggunakan medical grade silicon yang dipasang oleh dokter profesional. Sementara pada flap, pada dasarnya memakai jaringan tubuh sendiri mulai dari kulit, lemak, hingga pembuluh darah yang dipasang oleh dokter.

Pada rekonstruksi flap di era lama, menggunakan kulit dan lemak dari punggung, namun berisiko mengangkat bagian otot tangan dan bahu sehingga kurang nyaman bagi pasien. Selanjutnya, rekonstruksi flap memakai lemak di perut namun juga berisiko pada otot perut yang bisa kerugiannya membuat kesulitan hamil karena dinding otot perut hilang.

"Jadi banyak komplikasi saat hamil, seperti hernia. Ini tekhnik lama, karena morbiditasnya cukup besar, jadi sudah ditinggalkan," jelasnya.

Sementara pada DIEP Free Flap, menggunakan lemak di perut dengan tanpa membawa bagian ototnya. Hal ini yang membuat tehnik pembedahan memberi banyak manfaat pada pasien mulai dari estetika yang baik, kenyamanan, hingga otot perut yang masih baik.

"Bedanya, otot perut ditinggal, hanya ambil pembuluh darahnya. Pindahkan kulit dan lemak yang di perut, sambung di pembuluh darah belakang iga, dengan tehnik bedah mikro, sehingga jaringan ini jadi hidup. Keuntungannya, bisa pindahkan volume besar ke dada. Dinding perutnya juga utuh, jadi tidak ada kelemahan dinding perut, pasien bisa hamil dan olahraga," tandasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya