Pakar: Keracunan Etilen Glikol Sebabkan Gangguan Otak, Paru-paru dan Ginjal

ilustrasi otak manusia.
ilustrasi otak manusia.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA Lifestyle – Masyarakat diminta berhati-hati dengan kandungan senyawa Etilen Glikol dan Dietilen Glikol (EG-DEG) yang telah menyebabkan 200 dari 324 pasien meninggal dunia per November 2022. Menurut pakar, kandungan senyawa EG/DEG bukan hanya terdapat pada campuran obat sirup saja, tetapi juga pada kemasan plastik berbahan PET atau plastik bening sekali pakai, termasuk kemasan galon sekali pakai.

Galon jenis tersebut, dinilai jauh lebih rentan terhadap suhu panas karena dapat mengeluarkan antimoni yang bersifat karsinogenik. Kemasan galon sekali pakai terdapat kandungan mikroplastik yang apabila dikonsumsi dalam jangka panjang maka berpotensi berisiko tinggi bagi kesehatan manusia. Scroll untuk info selengkapnya. 

Berkenaan dengan hal tersebut, Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI) meminta masyarakat agar lebih bijak memilih kemasan pangan yang aman. EG dan DEG yang ada dalam kemasan pangan, bisa saja terlepas ke dalam produknya, apalagi banyak para pedagang yang menjual kemasan-kemasan ini dengan meletakkannya di panas matahari alias dijemur.

"EG dan DEG ini harusnya bahan kimia yang ada di industri sebagai antibeku dan lain-lain, tapi ternyata ada juga di kemasan segala macam. Yang jelas, zat-zat ini bisa membahayakan kesehatan anak-anak di Indonesia," kata Pengurus PDUI, Catherine Tjahjadi, dalam keterangannya, Jumat 10 Februari 2023. 

Dia mengatakan, risiko akan semakin tinggi apabila galon sekali pakai ini diisi ulang berkali-kali. Dia menjelaskan bahwa EG dan DEG ini merupakan zat yang tidak berwarna dan tidak berbau tetapi rasanya manis.

"Masyarakat harus jeli dan meningkatkan awareness atau kesadaran, yang dimulai dari keluarga dulu untuk lebih aware dengan kemasan-kemasan yang mengandung bahan kimia ini," katanya.

Halaman Selanjutnya
img_title