Ilmuwan Khawatir Flu Burung Picu Pandemi Mematikan, Bisa Tulari Manusia?

Ilustrasi Flu Burung
Sumber :

VIVA Lifestyle – Para ilmuwan khawatir virus flu burung bisa bermutasi menjadi pandemi selanjutnya yang terjadi pada manusia yang mematikan. Para ahli mengingatkan bahwa flu burung bisa bermutasi menjadi lebih berbahaya bagi manusia daripada saat ini.

Penyakit Menular Arbovirosis Jadi Ancaman Baru, Menkes Budi: Lakukan 5 Hal Ini untuk Menanganinya

Peringatan ini diberikan hanya beberapa hari setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan negara -negara harus mempersiapkan kasus virus lain yang siap untuk menulat dari hewan ke manusia. Kekhawatiran telah meningkat dalam beberapa minggu terakhir karena wabah saat ini yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang telah melihat berbagai mamalia, termasuk berang-berang dan rubah, terinfeksi. Scroll selanjutnya ya.

Organisasi Dunia untuk Kesehatan Hewan (WOAH) kini telah memperingatkan hewan mamalia lain dapat bertindak sebagai 'wadah tepat' untuk virus yang berbeda, yang dapat menyebabkan varian baru yang lebih berbahaya bagi manusia.

WHO: Imunisasi Global Menyelamatkan 154 Juta Jiwa Selama 50 Tahun Terakhir

"Situasi saat ini menyoroti risiko bahwa influenza unggas H5N1 dapat menjadi lebih baik beradaptasi dengan mamalia, dan meluas ke manusia dan hewan lain," kata Otoritas Kesehatan Global itu, dikutip laman The Sun.

Galih Loss sudah Minta Maaf soal Video 'Serigala', Polisi beri Jawaban Menohok

Tingkat Kematian Tinggi

Strain H5N1 sudah memiliki tingkat kematian sekitar 50 persen di antara orang. Hanya 870 orang yang terinfeksi flu burung dalam 20 tahun terakhir dan 457 di antaranya meninggal.

Flu burung hanya pernah ditemukan di satu orang di Inggris, ketika Alan Gosling, pensiunan insinyur berusia 79 tahun di Devon, terinfeksi dari bebek di rumahnya pada bulan Desember 2021.Profesor Diana Bell, seorang ahli penyakit zoonosis dari University of East Anglia, mengatakan kepada The Sun beberapa kasus baru -baru ini di Inggris, AS dan Spanyol memperingatkan penularan berbahaya tersebut.

Ilustrasi flu burung lewat unggas

Photo :
  • Times of India

"Penularan yang beredar sekarang kurang ganas pada manusia, namun kami telah melihat dengan risiko COVID-19, Seberapa cepat strain baru dapat muncul. Kita juga tahu bahwa strain H5N1 saat ini membunuh berbagai spesies mamalia lainnya serta burung," tambahnya.

Pakar lain sebelumnya memberi tahu The Sun, mereka khawatir virus tersebut akan bergabung dengan virus lain untuk membuatnya kombinasi lebih berbahaya. Profesor James Wood, dari kedokteran hewan di University of Cambridge mengatakan bahwa terlepas dari apa yang tampaknya merupakan resistensi bawaan manusia terhadap strain virus saat ini, paparan yang meluas memang meningkatkan kemungkinan virus unggas yang bergabung kembali dengan virus influenza manusia.

"Gabungan virus itu menjadi ke dalam perubahan, Salah satu yang dapat mentransmisikan pada manusia. Namun, ini belum terjadi meskipun skala paparan yang belum pernah terjadi sebelumnya," paparnya.

Ilustrasi vaksin

Photo :
  • VIVA/ David Rorimpandey

WHO sedang mengadakan pembicaraan dengan produsen untuk memastikan pasokan vaksin dan antivirus akan tersedia. Itu terjadi setelah bukti virus yang menyebar antara bulu di Spanyol bulan lalu menyebabkan kekhawatiran internasional.

Apa gejala flu burung pada manusia?

Gejala utama flu burung dapat muncul dengan sangat cepat dan termasuk suhu yang sangat tinggi atau terasa panas atau shivery, otot sakit, sakit kepala, batuk atau sesak napas. Gejala awal lainnya mungkin termasuk diare, sakit perut, nyeri dada, pendarahan dari hidung dan gusi, serta konjungtivitis.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya