Kasus Kanker Anak Tinggi, Orangtua Harus Waspada Jika Si Kecil Alami Ini

Ilustrasi anak sakit.
Sumber :
  • freepik/lifeforstock

VIVA Lifestyle – Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kanker adalah pepenyebab utama kematian di seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia. Penyakit ini pun tak hanya menyerang kelompok dewasa, tapi juga anak-anak. Diperkirakan ada 11 ribu kasus baru kanker anak di Indonesia tahun ini, sayangnya apa yang menjadi penyebabnya masih belum diketahui. 

Jokowi Bersyukur Angka Stunting Turun dari 37 Persen Menjadi 21 Persen

Seperti dijelaskan dokter spesialis anak, dr. Ludi Dhyani Rahmartani, Sp.A (K), sampai saat ini penyebab pasti kanker pada anak tidak diketahui sehingga kita tidak bisa melakukan pencegahan khusus.

"Berbeda dengan kanker dewasa misalnya kanker paru yang dipicu merokok, jadi harus distop merokoknya. Di kanker anak penyebab pasti belum tahu, kalau dibilang genetik, gak sampai 5 persen. Gaya hidup, makanan, radiasi itu tidak pasti menyebabkan kanker," jelasnya dalam kegiatan Cancer Talk & Donasi Hero Supermarket untuk Yayasan Pita Kuning, di Mall Taman Anggrek Jakarta Barat, Jumat 17 Februari 2023.

Melahirkan Berulang Kali Dapat Menjadi Risiko Kanker Serviks, Benarkah?

Ilustrasi penyakit kanker.

Photo :
  • U-Report

Dokter Ludi melanjutkan, penyebab kanker anak bisa multifaktorial. Pada siapa kanker itu akan muncul pun tidak bisa diprediksi, karenanya dia menyebut itu merupakan takdir. Meski begitu, dokter Ludi mendorong para orangtua untuk waspada pada perubahan sekecil apapun pada kesehatan atau tubuh anak.

Terpopuler: Bagian Tubuh Ini Bisa Prediksi Ukuran Penis, hingga Faktor Risiko Kanker Serviks

Misalnya, kanker mata yang umumnya menyerang anak usia 1-3 tahun, bila menemukan bintik putih pada mata dengan flash, atau mata kanan dan kiri berbeda seperti ada bintik putih, juling, mata merah tidak sembuh-sembuh, segera berobat.

"Misalnya mandiin anak, pakai baju, ada benjolan di leher atau di tempat yang gak seharusnya ada, segera bawa ke dokter," tambah Ludi.

Namun, memang tak semua dokter bisa memahami gejala kanker. Dokter pun hanya akan memberi obat tapi di sini peran orangtua untuk selalu mendampingi dan menegaskan pada dokter bahwa apa yang dialami anak bukan hal berbahaya.

Tanda kanker lain yang mesti diwaspadai orangtua adalah anak terlihat pucat, tidak beraktivitas seperti biasa, badan hangat dan demam, ada lebam-lebam biru yang tidak diketahui sebabnya, atau bintik merah yang bukan karena gigitan nyamuk di mana tidak akan hilang ketika kulit diregangkan.

Selain itu, orangtua juga harus melihat perubahan fisik anak, perubahan nafsu dan pola makan, penurunan berat badan, sakit kepala yang tidak hilang, hingga muntah yang tidak jelas penyebabnya.

Ilustrasi anak sakit.

Photo :
  • Pexels/miroshnichenko

Jika menemukan salah satu dari gejala tersebut, jangan menunda untuk melakukan pemeriksaan. Sebab, kanker yang ditemukan di stadium awal memiliki peluang kesembuhan 90 persen dibanding ditemukan di stadium akhir. Bila anak sudah divonis menderita kanker, tentunya itu akan menjadi hal yang sulit baginya. Termasuk semua keluarga.

Yayasan Pita Kuning yang sudah membantu keluarga prasejahtera dalam mendampingi anak yang menjalani pengobatan kanker, menyebut bahwa penanggulangan kanker yang efektif harus sejalan dengan pengetahuan informasi, pengobatan, dan perawatan sehingga membutuhkan dukungan dari berbagai pihak.

"Kami bekerja di luar pengobatan medis, lebih banyak dalam kehidupan mereka sehari-hari. Layanan utama kami adalah psikossosial, penyaluran dana, bantuan pembayaran BPJS, SPP, edukasi nutrisi termasuk susu. Ada bantuan biaya kontrakan, psikolog, aktivitas-aktivitas refreshing selain kebiasaan dari proses pengobatan," jelas Petugas Sosial Yayasan Pita Kuning, Dodi Nuriana.

Dalam rangka Hari Kanker Anak Sedunia 2023, PT Hero Supermarket Tbk melalui Hero Supermarket berkolaborasi dengan Yayasan Pita Kuning dengan memberikan dukungan berupa donasi materil untuk anak dengan kanker terutama mereka yang berasal dari keluarga prasejahtera. Program kolaborasi dan donasi bagi anak dengan kanker merupakan salah satu kampanye berkelanjutan Hero For Life dibidang kesehatan yaitu #HeroForWellness yang fokus untuk mendukung dan melaksanakan program kesehatan bagi masyarakat Indonesia.

"Hero Supermarket ingin ikut berkontribusi untuk memberikan dukungan dalam bentuk apapun, termasuk dukungan secara psikologis untuk meningkatkan kualitas hidup anak dengan kanker agar tetap memiliki semangat selama menjalani pengobatan," ujar Direktur Hero Supermarket, Hendy.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya