CISDI Sebut Ancaman Kesehatan Lain Berisiko Muncul Usai Pandemi COVID-19

Ilustrasi COVID-19/virus corona
Sumber :
  • Freepik

VIVA Lifestyle – Pandemi COVID-19 di Indonesia sudah mulai membaik dibanding tahun 2020 lalu dengan sistem kesehatan yang begitu terombang-ambing. Namun, kondisi ini bukan berarti membuat masyarakat kembali gegabah dalam berperilaku lantaran ancaman kesehatan lain dapat berisiko muncul.

Kemenko Polhukam Susun Rencana Bangun Sistem Pertahanan Semesta di IKN

CEO dan Founder CISDI Diah Satyani Saminarsih mengatakan bahwa pandemi COVID-19 memberikan banyak pelajaran berharga mengenai sistem kesehatan. Salah satunya mengenai ketahanan dan keamanan kesehatan karena akan terus ada risiko ancaman penyakit lain yang berpotensi menjadi pandemi.

Ilustrasi seorang wanita menjalani pemeriksaan secara singkat sebelum disuntik vaksin COVID-19.

Photo :
  • VIVA/Adi Suparman
Gejala Asam Urat yang Wajib Diwaspadai oleh Banyak Orang, Bisa Sebabkan Masalah Serius

"Hal tersebut menjadi sangat berbahaya, mengingat terjadi kerusakan lingkungan di mana-mana dan adanya perubahan iklim yang ekstrem. Di sisi lain, kapasitas respons Indonesia ketika menghadapi pandemi saja masih sangat lemah," ujarnya dalam acara virtual, Senin 20 Februari 2023.

Lebih lanjut, Diah menuturkan bahwa ancaman penyakit itu berisiko memperlambat pembangunan sistem kesehatan. Bukan tanpa alasan, tahun 2024 dianggap menjadi tahun 'politik' sehingga sistem kesehatan harus difokuskan saat ini.

5 Cara Detoks Pikiran untuk Mencegah Stres Makin Parah, Salah Satunya Meditasi

“Kita harus menyadari bahwa tahun ini tahun politik. Ada potensi turunnya komitmen dari pemerintah pusat. Lebih dipentingkannya tata kelola terutama di Kementerian Kesehatan dan adanya dinamika politik sub-nasional, karena ada pemilihan kepala daerah," tambahnya.

Ilustrasi vaksin COVID-19.

Photo :
  • Pexels/Maksim Goncharenok

Selain itu, Diah menyoroti tantangan akan keterlambatan perekonomian dan anggaran di tahun 2024 nanti. Dengan kondisi pandemi COVID-19 sudah mulai membaik, tahun 2023 ini menjadi momentum terbaik dalam melakukan transformasi kesehatan.

"Tahun 2023 adalah momentum sangat tepat untuk transformasi (kesehatan). Kita sudah lampaui berbagai hal selama masa COVID-19. Dibutuhkan respons COVID-19 yang sangat tinggi, dan sekarang kita membutuhkan perluasan akses kesehatan," lanjut Diah.

Diah berharap agar pemerintah mampu memanfaatkan momen ini untuk membangun kebijakan kesehatan sebaik-baiknya agar membentuk sistem kesehatan yang terbaik di masa depan. Dengan diberlakukannya transformasi kesehatan di tahun 2023 ini, penanganan wabah di masa depan pun akan lebih terantisipasi, sehingga tak akan kacau balau seperti masa awal pandemi melanda.

“Kalau kesehatan rusak tidak ada yang sejahtera dan akan mengganggu dinamika politik sebuah negara. Jadi, kami berharap bahwa komitmen untuk politis bukan hanya dalam penetapan kebijakan baru yang lebih berpihak pada kesehatan, tapi juga komitmen untuk membangun yang tadinya sudah rusak untuk memiliki political value yang lebih tinggi,” tandasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya