Dinkes DKI: 60 Persen Kasus COVID-19 Orthrus Tanpa Gejala

Ilustrasi COVID-19/virus corona
Sumber :
  • Pixabay/Tumisu

VIVA Lifestyle – Dinas Kesehatan DKI Jakarta (Dinkes DKI) telah melaporkan 30 kasus varian COVID-19 CH.1.1 atau disebut Orthrus. Dalam pantauan tim Dinkes DKI, pasien yang terinfeksi bibit lain dari Omicron itu sebagain besarnya menunjukkan tanpa gejala.

"Pertama kali ada di Jakarta, 4 November 2022 PCR-nya positif. 60 persen OTG (Orang Tanpa Gejala), 40 persen gejala ringan," kata Kepala seksi surveilans epidemiologi dan imunisasi di Dinkes DKI Jakarta, dr. Ngabila Salama, MKM, dalam keterangannya, dikutip Rabu 22 Februari 2023. Scroll selanjutnya.

Dituturkan dokter Ngabila, Dinkes DKI sendiri sudah mencatat 30 kasus varian Orthrus atau CH.1.1 yang ditemukan di fasilitas kesehatan Jakarta. Sementara 19 kasus diantaranya berdomisili di Jakarta, 11 kasus lainnya berdomisili di luar Jakarta, yang keseluruhannya dinyatakan sembuh.

"Terakhir terdeteksi di 14 januari 2023 dan sudah sembuh. Semua sembuh," tuturnya.

Menurut Ngabila, Masyarakat tak perlu panik dan resah dengan munculnya varian baru ini. Terlebih, varian Orthrus ini belum terbukti mendominasi di Indonesia. Sebab, kasus varian Orthrus baru ditemukan sebanyak 10 persen seperti varian Omicron lainnya.

"Saat ini yang dominan masih BF.7 50 persen, 40 persen BQ.1, 10 persen omicron lainnya dimana termasuk di dalamnya CH.1.1," tuturnya lagi.

Omicron varian baru Covid-19 (ilustrasi)

Photo :
  • ANTARA/Shutterstock

Ngabila mengatakan, peran vaksinasi sangat penting dalam mencegah penularan varian Orthrus atau pun menghindari gejala berat dari COVID-19. Pada pasien tersebut, ditemukan 1 diantaranya belum vaksinasi sama sekali. Sementara 2 diantaranya mendapat dosis sebanyak 2 kali. Lalu 16 pasien lainnya mendapat 3 dosis vaksin.

"Cegah kematian dan longcovid dengan vaksinasi booster dosis ke-4! Dapat meningkatkan antibodi 3 kali lipat dan mencegah kematian secara bermakna," tandasnya.

Sebelumnya diberitakan VIVA, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan konfirmasi 14 kasus varian omicron sub varian CH.1.1 atau disebut dengan nama orthrus di Indonesia. Ada pun totalnya tercatat sejak 11 Oktober 2022, setelah sebelumnya disebutkan belum dideteksi di Indonesia.

Ilustrasi COVID-19/virus corona.

Photo :
  • Pixabay/mattthewafflecat

“Kasus pertama dilaporkan pada 11 Oktober 2022, hingga saat ini tercatat ada 14 kasus varian orthrus di Indonesia” jelas Juru Bicara Kementerian Kesehatan, dr. M. Syahril, dalam keterangan persnya.

Syahril menambahkan, 10 kasus berasal dari Provinsi DKI Jakarta, sementara empat kasus lainnya berasal dari provinsi Lampung, Riau, dan Jawa Barat. Pada tatanan global, Orthrus dilaporkan pertama kali di India pada Juli 2022. Hingga 18 Januari sudah dilaporkan sebanyak lebih dari 12 ribu kasus di 66 negara, dengan kasus terbanyak di Inggris, Denmark, Singapura, dan Selandia Baru.

Varian Orthrus saat ini masuk dalam kategori variants under monitoring (VuM) Badan Kesehatan Dunia (WHO) sebagai salah satu garis keturunan dari varian BA 2.75. Artinya varian ini dicurigai memiliki karakteristik virus yang memicu risiko di masa mendatang.

5 Fakta Penting tentang Penyakit FLUTD pada Kucing

“Saat ini Kementerian Kesehatan juga terus melakukan pemantauan terhadap Varian Orthrus ini, baik di tingkat nasional maupun daerah, meskipun dan sampai saat ini belum menyebabkan kenaikan kasus. Kendati demikian kami akan terus lakukan pemantauan," ujar dr. Syahril.

Ilustrasi kanker serviks.

Pentingnya Deteksi Dini: Gejala Awal serta Faktor Risiko Kanker Serviks yang Harus Diwaspadai

Kanker serviks merupakan salah satu jenis kanker yang paling banyak dihadapi oleh wanita di seluruh dunia setelah kanker payudara. 

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024